Dengan kasar Aniw, Shiren, dan Ghea menyeret Ella ke lobby belakang sekolah yang sepi pengunjung. Waktu telah menunjukan pukul 15.15 sore. Suasana disekolah kali ini mulai sepi karena sebagian murid SMA Maheswara telah pulang.
Dukhh..
"Aww" Ella meringis, ketika tubuhnya didorong keras ke loker sekolah. Hingga punggungnya membentur kunci loker yang menonjol.
Jangan ditanya gimana sakitnya? Jelas, rasanya ahh mantap.
"Gue peringetin ya sama lo, jauhin Rega, gak usah deketin dia, dan gak usah sok kecakepan. Lo itu masih kalah jauh dari gue. Sadar diri dong" geram Aniw, sembari menjambak rambut Ella hingga kepalanya sedikit mendongak.
Pasalnya gadis itu tidak terima ada cewek manapun yang mendekati Rega. Terutama gadis semacam Hellena. Aniw tak akan membiarkan siapapun mengambil apa yang disukainya. Dan lagi, Ella adalah gadis sok yang sama sekali tak takut padanya. Aniw membenci itu.
Ingat, Aniw tipikal orang yang sok berkuasa dan bisa melakukan segala cara demi mendapatkan keinginannya.
"Lo gak ada hak buat larang gue deketin siapapun, termasuk Rega" ujar Ella, berusaha setenang mungkin menghadapi mak lampir dihadapannya.
"Heh, lo belom tau berurusan sama siapa"
"Gue perlu tau gitu?" Ella memasang wajah flat angkuh, membuat Aniw semakin mengeraskan jambakannya.
"Jangan sok deh lo jadi cewek, disini lo murid baru ya. Lo ngusik gue. Gue akan bikin lo menderita, apapun caranya"
Ella berdecak sinis "Bersaing secara sehat jauh lebih berkelas!" sindirnya, gadis itu masih diam tenang. Tak memberontak akan jambakan Aniw.
"Sekali gue ngancem, gue gak akan main-main"
Menghadapi Ella yang masih diam tenang padahal ia menjambaknya keras membuatnya kesal bukan main. Aniw berharap Ella ketakutan dan tunduk padanya. But, salah perkiraan. Ella semakin sok sedikitpun tak tersirat rasa takut diwajahnya.
"Tunggu tanggal main gue" ancamnya, sembari menghempas kasar kepala Ella hingga tubuh gadis itu terhuyung kelantai.
"Songong" sindir Shiren, gadis itu dengan sengajanya menginjak jemari Ella. Hingga sang empu memekik kesakitan.
"Cantik sih, tapi tolol" tambah Ghea, ia menoyor kepala Ella sarkas.
Dengan satu hentakan Aniw kembali menjambak rambut Ella, gadis itu diam. Memasang ekspresi setenang mungkin.
"Lo itu gak pantes buat Rega"
"Lo yang kek hewan jauh lebih gak pantes buat dia"
Aniw melotot, menguatkan jambakannya hingga Ella mendongak.
Plak..
Satu tamparan keras mendarat dipipi mulus Ella, kepalanya terhuyung kesamping akibat tamparan itu. Ella diam, sembari memegangi pipi kanannya yang kini terasa panas dan nyeri.
Tiga detik kemudian, Ella menoleh sembari tersenyum tipis kearah Aniw.
"Orang yang berani melakukan kekerasan ketika mengancam seseorang adalah orang yang sebenarnya paling ketakutan! Right?"
"Bacot!"
Baru saja Aniw ingin kembali melayangkan tamparan, dengan tangkas Ella menahan pergelangan tangannya. Membuat Aniw, Shiren, dan Ghea tersentak.
"Apa? Mau nampar lagi? Belom puas? Apaa, giliran gue yang nampar biar impas, gimana?"
"Lepas!" berontak Aniw, menghiraukan segala ocehan Ella.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALREGA (Hiatus)
Genç KurguGood boy? NO❕ Bad boy? YES❗ Fuck boy? NO❕ Sad boy? YES❗ Udah bad boy, sad boy pula. Kepikir gak sih sama kalian gimana kehidupan sosok cowok bad boy tapi sad boy?? Gegara cinta? Wanita? Apa keluarga? Kalo dirangkum jadi satu gimana? Nyesek gak tuh n...