20. -Berubah pikiran

128 15 5
                                    

Yang Rega lihat ketika dimasa kecilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang Rega lihat ketika dimasa kecilnya.

Yang Rega lihat ketika dimasa kecilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gemercik hujan malam ini sangat tidak bersahabat. Diujung jalan sana Rega tengah dikepung oleh segerombolan anak geng motor yang berjumlah lima orang.

Rega diam, motor itu berpencar dimana-mana sehingga membuatnya kesulitan untuk melarikan diri.

"Hallo kawan lama, lama tak jumpa bukan?"

Deg.

Suara itu? Askar. Ya, itu jelas suara Askar. Rega tak mungkin salah menebak. Cowok yang waktu itu pernah bertengkar dengannya. Cowok yang waktu itu juga Rega hajar habis-habisan di rooftop sekolah.

"Mau apa lo?" tanya Rega ketus.

"Balas dendam, gimana?"

Ck!

Rega berdecak sinis, menarik ujung sudut bibirnya untuk menampilkan ekspresi tengil.

"One by one!"

Rega membuka helm hitam yang sembari tadi ia kenakan. Cowok itu menanggapi ucapan Askar. Padahal dirinya saat ini tengah sendiri. Cari mati!

Segera Askar turun, membuka helm dan berjalan kearah Rega. Sekilas, manik matanya melirik kearah empat teman yang kini bersamanya. Mengisyaratkan tatapan serang!

"Mati lo malem ini!"

Askar langsung membrutal, melayangkan beberapa pukul agar mengenai Rega. Namun, dengan cekatan Rega menghindar.

"Satu lawan lima, siap mati?"

"Pengecut!" hardik Rega tajam.

Jika dipikir ia bisa kalah. Sehebat apapun Rega, kalau sudah keroyokan ya bakalan babak belur juga. Sial!

Bugh..

Dari arah belakang salah satu teman Askar menendang punggung Rega. Sedangkan dari arah pinggir Askar menarik kerah jaket Rega dan memukulnya berkali-kali.

ALREGA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang