29. -Perduli tapi gengsi

131 14 5
                                    

Setelah mengantar Ella kerumahnya segera Rega kembali ke basecamp. Cowok itu ingin turut membantu teman-teman lainnya merombak basecamp menjadi versi yang lebih klasik seperti yang Erick dan Willy usulkan.

Tepat pukul satu malam, semuanya sudah bubar dari basecamp dan kembali ke rumah masing-masing.

Begitupun Rega, cowok itu baru saja sampai didepan rumah. Pak Omen yang sadar anak majikannya baru pulang, segera Pak Omen membuka gerbang. Membiarkan Rega masuk kedalam.

"Baru pulang, Den?" tanya Pak Omen ramah.

Tak ada jawaban, Rega yang notabenya sangat cuek apalagi orang yang tak dekat dengannya, maka Rega tak akan membuka suara. Cowok itu hanya menoleh sembari mengangguk kecil.

"Den," panggil Pak Omen. Sembari berlari kecil menghampiri Rega yang kini berada digarasi.

"Kenapa?"

"Itu, anu Den. Tadi Tuan titip pesen. Sampein ke Aden kalau Tuan sama Nyonya sehabis maghrib berangkat ke bandara, Den"

Rega diam sejenak, mencerna baik-baik ucapan sang satpam.

"Bandara? Mau kemana?"

"Emm, kemana ya tadi bilangnya," Pak Omen kembali mengingat-ingat sejenak.

"Turki" lanjutnya.

"Turki? Ngapain?"

"Katanya mau bulan madu, Den. Nanti Tuan sama Nyonya 2 minggu disana, katanya sekalian mau ke Eropa jalan-jalan" jelasnya.

Rega diam, menatap Pak Omen dengan tatapan yang sulit diartikan.

Ck!

Cowok itu berdecak, sudut ujung bibir kanannya ketarik untuk mengukir sebuah senyum sinis.

"Bulan madu. Cih, menjijikan!" cibirnya.

Pak Omen yang mendengar itu dibuat bungkam. Melempar senyum kaku kearah Rega yang kini memasang ekspresi ketidak sukaan atas informasi yang baru saja Pak Omen sampaikan.

"Y-yaudah, Den. Bapak kesana dulu" pamitnya, seraya kembali ke pos jaga.

Rega masih diam, dengan senyum sinis yang tak surut pudar diwajah tampannya. Hanya beberapa detik, detik berikutnya Rega menengadahkan kepala keatas sembari membuang nafasnya dalam.

Cowok itu mengusap wajahnya kasar, sial! Apa-apaan ini? Sudah tua kok honey month honey month-an. Gak tau diri!

"Heh, bulan madu! Bangsat!"

Tak ingin banyak berpikir lagi, segera Rega masuk kedalam rumah yang kini sepi. Eh, tiap hari juga sepi deh. Mungkin menyisakan Bi Nur saja di rumah. Karena Bi Nur asisten rumah tangga disini.

Rega melangkah menuju anak tangga, tubuhnya terasa pegal dan lengket semua. Cowok itu ingin segera berendam air hangat untuk mengembalikan energi tubuhnya.

Klek..

Kini Rega sudah berada didalam kamar yang berukuran sangat besar. Dan barang-barang dikamarnya tertata dengan rapih. Meski kasar dan temparamental, Rega juga tipe cowok pecinta keindahan dan kerapihan. Cowok itu tidak akan merasa nyaman dengan lingkungan kotor dan berantakan.

Brukh..

Rega melempar asal tas beserta jaketnya keatas kasur, lalu cowok itu beralih menuju kamar mandi. Sumpah demi apapun, Rega merasakan tubuhnya sangat lengket penuh keringat.

Baru saja Rega membuka seragam serta kaus dalamnya. Sejenak cowok itu kembali diam, dengan posisi yang kini menghadap kaca. Rega diam, manik matanya menatap kearah pantulan dirinya yang berada didalam kaca sana.

ALREGA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang