35. -Datang bulan

119 13 4
                                    

Diujung halte sana Ella masih setia duduk manis sembari menunggu sang Kakak menjemputnya pulang. Hampir setengah jam duduk, sang Kakak Ghaitsa masih belum menampakan wujudnya. Sontak hal itu membuat Ella semakin meringis menahan kesal.

"Kak Ica lo dimana sii?"

"Perut gue sakit banget lagii argghh"

Gadis itu merutuk, kedua tangannya yang sembari tadi ia tempelkan kepermukaan perut mulai mencengkeram kuat. Rasa sakit yang timbul begitu saja didalam sana membuat Ella meringis kesakitan.

"Kakk Icaaa" ringisnya sembari menatap kearah jalan berharap sang Kakak cepat datang.

Sial!

Harapan Ella pudar, hampir satu jam menunggu namun Ghaitsa masih belum menampakan batang hidungnya. Benar-benar menjengkelkan.

"Aw aw awwhh"

Gadis itu kembali meringis, ketika tubuhnya ia ajak untuk bangkit. Namun sakit didalam perutnya kian menjadi.

"Perut gue kenapa ya Tuhan? Sakit bangettt ples mules lagi, ughh. Apakah ini yang dinamakan mau lahiran? Ohh tidakkk!!" pekik Ella histeris, gadis itu diam sejenak lalu mengacak rambutnya frustasi.

"GUE GAK MAU LAHIRAANNN AA..!!"

Tiidd..

"WOOYYY BERISIK BABI!" teriak Darrel sarkas yang langsung membuat tubuh Ella terlonjak kaget akibat suara klakson motor serta teriakan sialan Darrel.

"HEHH, KAGET ANJIR! TERIAK-TERIAK AJA LO KEK DI HUTAN" sewot Ella culas. Gadis itu mendelik tajam sembari menatap musuh kearah Darrel.

Sedangkan sang empu yang dituju hanya menyenye tak perduli akan omelan yang Ella lontarkan.

"Anyenye, hihh, kigit injir! Tiriik-tiriik iji li kik di hitin"

"Bacot!" umpat Ella sebal. Kedua manik matanya semakin menatap nyalang tanda permusuhan kearah manusia tai sejenis Darrel.

"Apa lo liat-liat? sok sokan judes, gak gak gak takut gue, nihh.. Fuck!" sombong Darrel sembari tersenyum smirk setelah melayangkan satu jari tengahnya kearah Ella.

"Hihhh, cowok stress pergi lo sana tai, babi, monyet, pergii..." teriak Ella frustasi.

"Anyenye, umbrella ella ella ee ee eee"

"Anak dajal lo Darrel"

Darrel yang melihat bagaimana reaksi Ella, cowok itu diam tak perduli. Seakan-akan Ella hanyalah lagu lama yang sudah dihiraukan.

Sedangkan Rega dan Erick?

Keduanya tetap setia menjadi penonton perselisihan tak berguna antara Ella dan Darrel. Tak ingin bersuara, tak ingin melerai, apalagi ikut-ikutan dalam perdebatannya. TAK INGIN! perjelas TAK INGIN! Rega dan Erick cukup waras untuk ikut kedalamnya.

"Perbacotanpun berakhir" Erick buka suara, cowok itu dibuat geleng kepala akibat tingkah Ella dan Darrel.

"Belom berakhir Rick, beloman" sahut Darrel sembari menoleh karena tak sengaja mendengar umpatan sahabatnya.

"Terus?"

"Ya gue masih mau adu bacotlah"

"Terus?"

"Ngehina sampe puas, sampe nangis, abis itu baru udahan" jawab Darrel bangga.

"Terus?"

"Terus terus aje lu kek tukang parkir" kesal Darrel.

"Hah? Malaikat? "

"Au ah budeg!"

Erick terkekeh pelan, senang melihat wajah kesal sahabatnya yang kini mengumpat tak jelas.

ALREGA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang