Hari ini Rega membolos, cowok itu tak kembali ke sekolah. Apalagi ke rumah. Tidak! Itu tidak akan Rega lakukan.
Tepat pukul 21.00 malam, Rega masih setia berada di Em-one club. Tempat favorite yang sekaligus ia jadikan tempat pelampiasan untuk melepaskan segala penat dan masalah yang ia hadapi.
Tidak hanya Rega. Akan tetapi Darrel dan juga Erick ikut serta, menemani cowok itu.
"Tadi siang lo ajak si umbrella kemana?" pertanyaan itu lolos Darrel lontarkan. Manik matanya menatap kearah Rega dengan tatapan ingin segara mendengar jawaban.
Sejenak, Rega meneguk vodka yang dipesannya. Kini manik matanya menoleh kearah Darrel yang masih setia menunggu jawaban.
"Rumah lama gw" balas Rega datar.
Darrel diam, cowok itu menghela nafasnya pelan. Menoleh kearah Erick dengan tatapan dia ngapain tuh cewek?
Sadar akan tatapan Darrel, Erick yang tadinya diam ikut buka suara.
"Lo gak ngapa-ngapaih tuh cewekkan?"
Tak langsung menjawab, lagi-lagi Rega terdiam sejenak. Cowok itu kembali meneguk vodkanya. Sembari mengingat-ingat apa yang dirinya lakukan pada Ella ketika dirumah tua itu.
"Nampar" balas Rega watadosnya.
Erick dan Darrel yang mendengar itu geleng kepala. Sudah keduanya duga, Rega pasti akan melakukan hal itu.
"Lo gak nyiksa tuh cewekkan?" tanya Darrel heboh, cowok itu menepuk pundak Rega agar menoleh kearahnya.
Dengan santainya Rega mengangguk, mengiyakan atas pertanyaan Darrel.
"Sial!" umpat Darrel. Cowok itu mengusap wajahnya kasar. Mengacak rambutnya frustasi atas apa yang Rega lakukan.
"Cuma nyiksa. Gue harap lo gak.." Erick memutuskan ucapannya, menatap manik mata Rega lekat-lekat.
Paham kemana Erick bertanya. Rega kembali menghela nafasnya pelan, sembari mengusap wajahnya halus.
"Hampir"
"Brengsek!" pekik Erick tak percaya. Cowok itu geleng kepala dengan senyum kecut yang kini terukir diparas tampannya.
Darrel diam, ia menatap Rega dan Erick saling bergantian. Mencoba mencerna obrolan keduanya.
"Jangan bilang kalau lo hampir perko.."
"Gak usah diperjelas" potong Rega cepat. Cowok itu tak ingin membahasnya. Apalagi ada seseorang yang memperjelas kata kotor itu.
Malas! Kesal! Merasa bersalah! Brengsek! Itu yang kini Rega rasakan pada dirinya sendiri. Ia sendiri tak percaya bahwa dirinya bisa sampai kelepasan ingin melecehkan Ella. Sungguh, semua itu diluar dugaan Rega.
"Cukup bokap lo yang brengsek. Gue harap lo nggak!" tajam Erick mengingatkan. Menepuk pundak Rega sembari melempar senyum tulus.
Rega mengalihkan tatapannya dari Erick. Tersenyum tipis, bahkan senyum itu tak terlihat. Detik selanjutnya Rega menghela nafas dalam. Mencoba menetralisir dirinya agar tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALREGA (Hiatus)
Fiksi RemajaGood boy? NO❕ Bad boy? YES❗ Fuck boy? NO❕ Sad boy? YES❗ Udah bad boy, sad boy pula. Kepikir gak sih sama kalian gimana kehidupan sosok cowok bad boy tapi sad boy?? Gegara cinta? Wanita? Apa keluarga? Kalo dirangkum jadi satu gimana? Nyesek gak tuh n...