37. -Kamu sayang aku?

130 11 4
                                    

Berhubung sosok Ella kena hukuman karena mendapat nilai 2,9 dimata pelajaran Sejarah, gadis cantik itu tidak bisa pulang cepat karena harus membersihkan kamar mandi terlebih dahulu.

Sudah hampir pukul tiga sore Ella masih berkutik didalam kamar mandi sana, menyikat lantai serta closet didalam kamar mandi.

"Arghh, akhirnya beres juga" pekik Ella sembari menyeka keringat yang muncul dijidatnya.

Gadis itu tersenyum lebar, memancarkan rasa bahagia karena hukumannya telah usai.

Tak ingin berlama-lama didalam sana, segera gadis itu mencuci tangan untuk membersihkan sisa kotoran ditangan. Lalu mengambil tas gendong miliknya yang ia taruh didepan cermin.

Suasana sekolah tidak lagi seramai pagi, hanya murid-murid tertentu yang masih stay .

Gadis itu berjalan dengan tenang, menikmati kesunyian disore ini. But, hanya beberapa saat. Sesaat selanjutnya ketenangan itu terusik ketika manik mata Ella menemukan sosok Rega diseberang sana.

Sontak kedua sudut ujung bibir Ella ketarik untuk menampilkan sebuah senyuman. Kedua kakinya dengan refleks melangkah begitu saja menuju Rega yang kini berjalan lurus tanpa menoleh kearahnya.

"Hai by" sapa Ella ramah sesampainya dihadapan Rega.

Cowok itu menoleh dengan cepat, hafal siapa pemilik suara melengking yang kini berdiri dihadapannya.

Ulang, apa kata Ella? By? Babi maksudnya?

Seketika Rega menyeringit jijik. Jangan pikir cowok itu tak paham akan panggilan Ella barusan. By? Heh, menjijikan!

"Sekali lagi lo manggil gue pake kata by, lo gue amputasi!"

Glek!

Bukannya senang Rega menyahut, lagi-lagi Ella dibuat menelan ludahnya dalam-dalam karena takut. Sial! Perkataan Rega selalu saja mengancam dan berhasil membuatnya jadi kepikiran.

"K-kok amputasi sih? Gak lucu huhh" elaknya mencoba tetap tenang. Berusaha bersikap sebiasa mungkin dihadapan Rega yang kini menatapnya dengan tatapan intens.

"Minggir!" usir Rega, tatapan tajamnya mengisyaratkan agar Ella menjauh dari hadapan cowok itu.

Ella diam sesaat, menetralisir kadar tubuhnya agar tetap tenang. Jangan sampai kejadian sebelumnya terulang kembali. Mana keadaan sore ini sepi. Sial! Bisa habis dirinya jika mencari gara-gara pada Rega.

Gadis itu menarik nafasnya dalam. Tersenyum tipis kearah cowok dihadapannya.

"Sandwichnya dimakan gak?" tanya Ella hati-hati. Menghiraukan usiran Rega sebelumnya.

Bukannya dijawab Rega malah memasang wajah datar sama sekali tak ingin menanggapi pertanyaan Ella.

"Regaa, sandwichnya dimakan gak?"

Gadis itu mengulang pertanyaannya dengan lembut, menatap cowok dihadapannya dalam berharap Rega buka suara.

"Rega, gue tanya sandwichnya dimakan gak?"

"Hm"

Ella menyeringit, ham hem ham hem mulu perasaan si Rega. Bikin bingung aja hm nya dia itu apa?

"Hm apa?"

"Makan" balas Rega malas, ekspresi wajahnya tak pernah berubah menampilkan mimik muka cuek dan datar.

"Yeayy"

Gadis itu bersorak senang, menampilkan deretan gigi putih rapihnya tanda bahagia atas jawaban singkat Rega. Syukurlah, tak dibuang.

ALREGA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang