Bab 5

1K 85 50
                                    


Sentuhan jemari mungil yang bergerak dengan lihai di atas keyboard laptop Lenovo yang kini di layarnya terlihat jelas tulisan sebuah website perusahaan Arsiworld.com. Arsiworld adalah s ebuah perusahaan yang berjalan di bidang pemasaran dan pengolah segala artikel yang dimuat dari segala situs di seluruh Indonesia.

Kini gadis yang sedang terduduk tenang menatap layar dengan datar. Seperti sudah biasa melihat segala kata dan kalimat yang berjejer ibarat barisan prajurit yang akan mengikuti perang.

Sesekali Naura menguap, lalu meregangkan tubuhnya yang sudah lumayan lama diam dengan kerjaannya. Sudah 14 hari Naura berada di rumah dan sudah memasuki puasa ke lima di bulan puasa kali ini. Ia yang saat ini sedang tidak berpuasa karena datang bulan, kini disibukkan dengan pekerjaannya yang lumayan banyak.

Padahal di kala ia sedang berpuasa, satu sampai empat hari yang lalu, perusahaan tempat ia bekerja sama sekali tidak menugaskan apa pun. Saat itu akhirnya Naura disibukkan dengan acara pengajian, lalu buka bersama di masjid, atau sesuatu yang terkait dengan masjid.

Bukan semata mata karena Naura ingin, tapi sejujurnya ia selalu diminta. Jika ia menolak, pasti Ayahnya akan berkata.

'Kalo gak kamu lakuin, ayah bakal jodohin kamu.'

Sedikit lucu memang, seorang ayah selalu melagak putrinya tentang jodoh? Naura terkadang berpikir apakah benar Ayahnya akan benar menjodohkannya. Jika iya, Naura mungkin akan merasa patah, ketika dipaksa untuk menerima sesorang tanpa berlandaskan suka. Karena cinta tak perlu adanya paksaan. Entahlah setidaknya lebih baik dipaksa berbuat baik, daripada sengaja berbuat sesuatu yang buruk.

Tutt...Tutt...

Naura melirik ke arah ponselnya, sebuah pesan masuk. Siapa lagi, kalau bukan dari teman kerjanya.

Siti
Alitha, Lo di suruh chat atasan, maksudnya direktur perusahaan. Mau ada hal penting yang bakal di bahas ama dia.

Naura mengerutkan dahinya. Direktur perusahaan? Hal penting? Naura yang sudah bekerja setahun lebih di Perusahaan Arsiworld, belum pernah sama sekali bertemu dengan direktur perusahaan tempat ia bekerja. Bukan karena tak pernah bertemu, tapi memang tidak pernah ada kunjungan direktur perusahaan atau si direkturnya ke tempat ia bekerja. Sedikit aneh memang.

Lah kok? Tumben? Maksudnya ada apa? Bisa-bisanya gue suruh chat dia. Ya mana gue punya nomor nya lah. Aneh juga!

Siti
Yeee mana gue tau! Paling juga mau bahas tentang artikel-artikel yang lo kerjain, dan juga lo belum pernah juga konek ama dia kan?

Nih no dia 082245******

Kenapa gak ke lo aja sih bahas itu, kenapa harus gue. Lo juga kan ada di tempat perusahaan, lah gue... Masa ia virtual, gak enak banget!

Faktanya memang hanya Naura yang bekerja secara Online. Sedangkan rekan-rekan yang lain, tidak ada yang dipulangkan, walau ada beberapa karyawan yang diberhentikan, setidaknya Naura beruntung dan sangat beruntung.

Siti
Bodo amat, kan gue bukan bagian artikelnya, gue bagian pemasarannya. Dah lah gue mau lanjut kerja! By!

Naura mengeluarkan nafas gusar, ia menatap nomor yang dikirim Siti secara tajam.

"Harus gue cahat sekarang?" monolog Naura.

"Yah udah deh chat aja sekarang."

Naura mengklik nomor asing itu, maksudnya nomor direktur perusahaan.

Selamat siang Pak. Sebelumnya saya Naura Alitha, bagian Artikel perusahaan. Tadi di beritahukan oleh rekan kerja yang lain, di minta untuk menghubungi bapak? Jika ada sesuatu atau persoalan yang ingin di bahas dengan saya sendiri, jika boleh tau apa Pak?

Keputusan (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang