Bab 6

948 73 28
                                    

Abraham Rezzan Sauqi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abraham Rezzan Sauqi

Abraham Rezzan Sauqi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naura Alitha Atha

...

"Hahaha, Aa Fatih bisa aja. Oh iya Aa, kok Aa Fatih dulu pergi gak bilang-bilang ya? Dulu Naura nyariin dimana Aa Fatih ini, kok tiba-tiba ngilang" tanya Naura yang sudah tak tahan akan keingintahuannya, raut wajahnya tampak sedih.

Alfatih Rama Aditya adalah seorang pemuda berusia hampir kepala tiga. Bagi Naura, Alfatih adalah penolongnya, pelindungnya, dan penyemangatnya. Bukan karena tak ada alasan, tapi banyak alasan yang tak bisa dijelaskan. Bagi Alfatih juga, Naura itu gadis yang sembrono dan sedikit kurang ajar.

Namun itu dulu, ketika mereka masih berusia 10 tahun dan 13 tahun yang dulunya berteman akrab, tapi harus berpisah karena Alfatih ikut dengan pamannya ke Kalimantan dan baru pulang sekarang, di usianya yang sudah menginjak 28 tahun.

"Dulu Saya terlalu lugu untuk memutuskan sesuatu. Alhasil kepergian saya adalah hal yang saya sesali. Namun, lambat laun, saya semakin mengerti kenapa saya pergi dan punya alasan sendiri dan alasan ini gak bisa saya ceritakan, karena juga menyangkut keluarga saya yang di Kalimantan. Tapi syukurnya ketika saya punya alasan kuat, dan nunjukin ke keluarga saya yang di Kalimantan bahwa saya bisa sukses walau butuh waktu yang cukup panjang. Sekarang akhirnya posisi ini yang saya dapatkan." Alfatih menjelaskan banyak hal dan Naura menyimak dengan sangat baik, seperti anak kecil yang mendengarkan kisah yang menarik.

"Sejujurnya saya juga sudah tidak tahan ingin pulang, sudah lama juga tidak jumpa dengan keluarga di Bandung, tapi semesta sedang tidak berpihak. Jadinya harus ditunda dan baru tadi malam sampai di sini," jelas Alfatih lagi.

Mata Naura sedikit berkaca, mendengar penjelasan dari Alfatih yang menurutnya sungguh luar bisa. Tinggal dengan keluarga orang lain, berpisah belasan tahun, dan barusan pulang sekarang dengan rupa yang sudah berbeda dan keadaan yang pastinya sangat berbeda. Saat ini mereka berdua sedang duduk di halaman teras rumah Naura, ditemani hembusan angin dan rindangnya pohon mangga.

"Aa Fatih berubah banget ya." Naura tampak kagum.

"Namanya juga tambah tua," balas Alfatih.

"Tapi kok bisa si, jadi nahkoda gini. Gagah banget. Jadi pengen deh di lamar hahahaha," kata Naura bercanda.

Keputusan (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang