Part 3

50.4K 3.1K 104
                                    

Happy reading~

Jangan lupa vote and comment!

***

"Gue mau nikah" ujar Gavin

"WHAT THE--"

"BANGS*T"

Teriakan itu mengejutkan Gavin. Bukan hanya dirinya saja yang terkejut, kedua sahabatnya yang berada di kamar Gavin itu juga terkejut dan menghentikan permainan.

"Apa? Gimana-gimana? Lo jangan ngadi-ngadi deh, Vin" ujar Mario salah satu sahabat Gavin langsung menoleh ke arahnya

"Nggak, gue serius. Gue dijodohin lebih tepatnya"

Mereka menggelengkan kepala tidak percaya, tidak mungkin. Tidak berpacaran bertahun-tahun, lalu tiba-tiba menikah. Tentu saja mereka terkejut.

"Sama siapa?" tanya Rey kepo sahabatnya yang lain

Gavin menghela napas pelan "Sama Ara adik kelas kita"

"What? Ara yang itu?" tanya Rey memastikan, membuat Gavin menganggukkan kepala membenarkan

"Wah, emang ya jodoh itu nggak kemana" ujar Mario sambil menggelengkan kepala masih tidak percaya

"Terus kawinnya kapan? Gue udah nggak sabar" tanya Mario lagi

"Nikah dulu goblok baru kawin" ucap Rey sambil memukul kepala Mario kuat

"Anj, sakit bab*" umpat Mario

"Nggak udah ngegas anj" ujar Rey mengingatkan

"Lo juga sama anj. Kenapa nyalahin gue, lagian lo dulu yang mancing"

"Gue nggak mancing ya. Buktinya gue masih disini, nggak di kolam buat mancing" ujar Rey sok polos

Mario menghela napasnya, mencoba bersabar. Kenapa bisa dia punya teman seperti ini. Tidak waras.

"Gue nikah dua hari lagi. Lo berdua harus dateng" ujar Gavin tiba-tiba memberitahukan

Mario dan Rey menoleh, lalu dengan semangat mereka berdiri dan memberi hormat. Layaknya pada presiden.

"Siap laksanakan"

"Udah nggak sabar gue icip-icip makanan"

"Gue harus ganteng, sapa tahu ada yang kecantol"

"Ririnku sayang, nana nanana" Mario bersenandung setelah mendengar ucapan Rey

"Heh, Ririn punya gue"

"Ririn pinyi gii, tadi aja pengen ada yang kecantol"

"Ga jadi deh, my heart is always Ririn tersayang" ujar Rey dramatis

Mendengar itu membuat Gavin dan Mario ingin muntah. Sudah menjadi mantan, tapi masih saja mengaharapkan lebih. Terlebih keduanya berbeda keyakinan pasti tidak akan bisa bersama.

~•~

Di lain tempat, tepatnya di dalam kamar Ara. Ririn baru saja pulang sekolah, dan langsung menuju rumah Ara begitu sahabatnya itu tidak masuk sekolah karena ijin.

"Ra, lo udah tahu siapa calonnya?" tanya Ririn sudah ingin tahu

Ara berdehem "Lo tahu siapa calonnya, Rin"

"Nggak tahu lah, kan lo belum kasih tau"

"Calonnya Kak Gavin, masa?"

"WHAT? KAK GAVIN, KAKAK KELAS KITA ITU?" teriakan Ririn membuat Ara menutup telinganya. Ririn ini, hobby sekali berteriak.

"Nggak usah teriak juga kali"

"Ya abis, lo bikin gue kaget"

"Terus-terus gimana?"

"Gimana apanya?" heran Ara

"Ya, kapan nikahannya?"

Ada mendengus "Dua hari lagi dan selama itu gue nggak sekolah, ijinin gue ya"

"Yahh, gue sendiri dong di sekolah. Kesepian deh"

"Gimana lagi? Oh iya, gimana hubungan lo sama Rey?" tanya Ara

"Udah nggak ada apa-apa lagi gue sama dia"

"Kenapa?"

"Ya, lo tahu sendiri lah. Udah deh, nggak usah di bahas. Sekarang, karena lo nggak ngapa-ngapain hari ini, mending kita jalan. Refreshing sebelum lo nikah nanti"

"Ehm, ide bagus. Gue siap-siap dulu"

"Gue juga, mau pinjem baju lo. Heheh"

"Yaudah, cari aja di lemari"

Ara memasuki kamar mandi karena dirinya belum mandi dari pagi dan sekarang sudah siang. Sedangkan Ririn tengah memilih pakaian mana yang akan dia pakai. Membongkar pakaian milik Ara, serasa milik sendiri bund.

Selesai bersiap diri, mereka bergegas keluar turun untuk pamit.

"Mau kemana?" itu suara Intan--Mamanya

"Aku mau jalan sebentar sama Ririn ya, Ma" ijin Ara

"Yaudah, jangan lama-lama"

"Kita pergi, Ma" pamit Ara

"Jalan dulu tante"

"Hati-hati di jalan"

"Siap"

Ara dan Ririn memasuki mobil milik Ririn yang dibawa tadi. Dan melajukan mobil keluar menuju mall terdekat. Hari ini, Ara akan memuaskan berkeliling atau apapun.


~•~

Tbc

Spam next ➡

Salam, istri sah Jeon Jungkook :*

BIG BABY [On-Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang