BAB 02✓

58.8K 7.3K 154
                                    

Vote and coment.🦋
Follow me:Queen_canovelyn
.

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Sudah seminggu lamanya Fera berada didunia komik ini. Dia masih tidak percaya dengan rambut pirang emas bercahaya dan mata abu-abu indah dengan alis tebal indah.

Tubuh ramping nan kecil bukanlah tubuhnya yang biasanya dipenuhi otot perut. Tatapan sayu tidak mirip dengan tatapan tajam yang selalu ia berikan pada lawannya. Orang yang berada di kaca ini benar-benar Hayena? Ternyata ia benar-benar memasuki dunia komik. Lantas, apa yang harus Fera lakukan? Kematiannya tinggal menghitung bulan.

Dia tidak ingin mati konyol dan bertekad akan menggagalkan rencana kelima iblis itu. Tidak.
Ini memang harus dilakukan. Pertama-tama yang harus ia lakukan adalah datang ke pesta debutante putri Antagonis—Seirra Villatt. Dimana orang-orang kelas atas akan datang menghadirinya untuk melihat kecantikan putri Seirra.

"Ha.." Fera mendesah berat.

"Aku tidak percaya harus melakukan hal merepotkan ini," keluh Fera. Bagaimana tidak? Dia sudah terbiasa melakukan sesuatu hanya dengan menyuruh anak buahnya. Tapi ini? Dia harus memulai dari awal untuk mengumpulkan orang-orang yang akan menjadi komplotannya.

Tidak tau berapa lama ini semua akan berlanjut. Sudah ia coba berbagai cara. Dari tidur lagi dan berharap akan bangun di dunianya, melukai diri sendiri, dan kadang berpikir apa ia harus bunuh diri saja. Semua itu Fera lakukan harap-harap bisa kembali pada dunia nyata.

Tinggal disini bagai burung dalam sangkar, benar-benar terkurung. Penjagaannya juga sangat ketat. Kelima iblis itu sangat waspada jika saja ia kabur. Walau sekarang Fera memang memiliki keinginan seperti itu, kalau Hayena asli pasti akan dengan bodoh tetap disini. Ck, ck, ck. Kasihan sekali dia.

"Nona tapi.. tuan melarang nona menghadiri pesta itu." Astaga, sudah berapa kali ia mengatakan itu padanya. Ia saja sudah muak mendengarnya. Apa dia tidak muak?

"Bawakan aku baju yang sedikit liar dan vulgar," kata Fera memerintah, tanpa menjawab perkataan sang pelayan. Pelayan itu tampak bergetar takut dan tidak juga bergeming dari tempatnya.

Para pelayan yang melihat mulai saling berbisik dengan tatapan remeh dan jengkel akan sikapnya. Ah, Fera baru ingat Hayena sangat dianggap rendah oleh para pelayan. Hayena yang bodoh itu berpikir kalau mereka cemburu karena ia di cintai lima pria sekaligus, makanya dia hanya diam dan membiarkan.

Fera mengacak rambutnya frustasi kemudian, menatap tajam mereka. Merepotkan sekali harus melakukan ini. Nampaknya para pelayan itu terkejut karena Hayena yang biasanya menatap sayu dan sendu tiba-tiba berubah menatap tajam. Jelas sekali karena dia ini Fera bukan Hayena.

Antagonis princess:HayenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang