BAB 30✓

32.2K 4.7K 448
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

    Setelah kegiatan mengelilingi pohon tidak jelas yang melelahkan di sebabkan Darriot, akhirnya Fera bisa duduk tenang didalam tenda. Bibirnya terus saja bergumam mengumpat nama pria yang kekanakan itu, siapa lagi kalau bukan Darriot.

"Hayena..." suara rengekan Darriot mulai terdengar lagi membuat Fera langsung menuli kan pendengarannya. Karena ulahnya itu, Fera kini tengah tidak ingin berbicara padanya dan Darriot terus-menerus mengikuti Fera sembari mengucapkan kata maaf.

Fera mengalihkan pandangannya membuat Darriot kesal sendiri. Ia kan sudah meminta maaf, tetapi kenapa Hayena susah sekali untuk memaafkannya.

"HAYENA...." rengek Darriot dengan suara lebih kuat lagi. Namun Fera lagi-lagi mengabaikannya. Kepalang kesal Darriot menarik tubuh Fera kedalam pelukannya, menenggelamkan wajahnya kedalam ceruk leher wanita itu. Menghirup rakus aroma bunga mawar yang bercampur dengan susu yang sangat menyegarkan.

"KA—"

"Maaf..." potong Darriot mendusel dilehernya. Menggesek-gesekkan hidungnya disana.

Fera menghela nafas gusar, memutar bola mata jengah. "Lepas," ucapnya dingin, namun tak diindahkan Darriot yang asik mendusel.

"Kubilang lep---emphh!" Darriot langsung menarik rahang Fera kesamping, lalu menempelkan bibirnya dibibir lembut gadisnya.

Tersenyum menyeringai, lalu kembali mendekat tapi tak sampai menyentuh bibir itu.
"Berisik," katanya dengan nada serak, menjilat sudut bibir Fera.

"DARRIOT!!!!" teriak Wild berlari menjauhkan pria itu dari Fera yang menatap keduanya datar.

Pria yang seharusnya menunggu diluar karena memberikan waktu pada Darriot, malah dibuat kesal sendiri pada pria itu yang mau mengambil langkah lebih dulu. Dia kan sudah berbaik hati. Kenapa malah makin menjadi!

"Kau tidak bisa memonopoli Hayena sendirian!" sentak Wild tak terima dan menarik Fera kedalam pelukannya, membuat Darriot tidak terima, menarik kembali Fera kedalam pelukannya. Wild semakin kesal dan menarik lagi lengan Fera. Terus seperti itu sampai Pernan datang membawa kabur Fera yang sudah tidak perduli dengan apa yang terjadi.

Meninggalkan Darriot dan Wild yang masih bertengkar, tanpa menyadari jika Fera telah hilang dari sana.

"Lebih baik kau bersama ku."

Fera menaikkan sebelah alisnya, kemudian berpikir jika pria yang membawanya ini gila. Lebih baik? Mereka semua sama saja.

"Kenapa kau menunjukkan raut wajah tidak percaya?" Pernan menggerutu kesal.

"Pikir saja sendiri," ucapnya mengalihkan tatapan.

Pernan membawa Fera duduk dibawah pohon besar yang jauh dari camp. Mendudukkan bokongnya disebelah wanita tersebut yang tengah menatap langit dengan tenang. Tampak Fera tidak terganggu sama sekali ketika Pernan mengambil tangannya dan dibawa kedalam genggamannya.

Antagonis princess:HayenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang