BAB 24✓

34.1K 5.4K 349
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Darriot mendengus sembari menendang batu. Ia terlalu kesenangan karena mendapat tugas untuk menyusup ke wilayah musuh sehingga melupakan bahwa Hayena kini tengah berduaan dengan Callioer.

Jiwa membunuhnya terlalu berkobar. Membuatnya pergi begitu saja tanpa berpikir sedang apa Callioer dan Hayena disana, sayangnya dia sudah terlalu jauh untuk kembali.

Sedari tadi ia terus merancau tidak jelas. Wajahnya bete dan terlihat begitu jelek sekarang.

Pernan? Dia sudah lelah menghadapi tingkah Darriot. Sepertinya ia pergi lebih dulu. Meninggalkan Darriot.

Lebih baik segera menyelesaikan apa yang diminta Hayena lalu kembali. Itu lebih baik daripada merengek dan memaki seperti orang bodoh.

Pernan terkejut ketika kota wilayah G telah kosong. Apa yang terjadi? pikirnya.

"Apa mereka telah merencanakan sesuatu?" gumam Pernan.

Tubuhnya berbalik kebelakang. "Hayena apa kau tau sesuatu?"

.
.
.

"HUACHIM!!"

"Tuhan memberkati mu Hayena."

Fera mendengus. Ia melirik kesana-kemari. Matanya tidak henti-hentinya mengedar hanya demi mencari tempat yang cocok untuk memojokkan penguntit yang sedari tadi masih berjalan perlahan dibelakang mereka. Lebih tepatnya sedang mengintai.

"Aku punya tempat!" seru Callioer pelan.

"Dimana?" tanya Fera.

Mata Callioer memutar mengkode arah tempat yang akan mereka tuju. Fera mengangguk setuju. Tempatnya sangat cocok untuk memojokkan seseorang.

"Tunggu!" sergah Fera yang membuat Callioer mengernyit heran.

"Apa?"

"Ada seseorang lagi yang datang dari belakangnya," ucap Fera seraya memegang erat tali kudanya.

Callioer takjub pada Hayena yang bisa-bisanya memiliki insting yang baik. Apa ia memang begini dari dulu? Callioer tidak bisa mengerti. Kenapa Hayena begitu mempesona dan menggoda. Padahal dulu, ia tidak tertarik padanya sedikit pun.

Apa memang bener wanita kuat dan cerdik ini adalah Hayena yang mereka kenal.

"KEJAR!!!" teriak Fera ketika orang yang mengikuti mereka melarikan diri.

Lamunan Callioer buyar ketika suara pekikan Fera mengagetkan dirinya. Segera ia memacu kuda mengikuti arah Fera memacu kudanya.

Antagonis princess:HayenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang