BAB 23✓

37K 5.9K 602
                                    

Dari pada banyak ngomong lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari pada banyak ngomong lagi. Langsung cus aja(┛✧Д✧))┛彡┻━┻

.
.
.

"Yang mulia. Kapan kita akan melanjutkan perjalanan?" tanya seorang prajurit diluar tenda.

Callioer terbangun dengan rambut yang acak-acakan. Mengucek mata sejenak. Setelah itu, menoleh sebentar pada Fera yang masih tertidur.

"Sebentar lagi dan bangunkan yang lain!" perintah Callioer.

Prajurit itu pergi setelah mendapat jawaban dan akan berniat memberi tahu yang lain.

Begitu juga pria itu yang langsung bersiap. Darriot ikut terbangun karena Pernan yang sedari tadi terus bergerak disebelahnya.

"Apa kau tidak bisa berhenti bergerak!" bisik Darriot penuh penekanan. Tangannya semakin memeluk pinggang Fera erat.

Pernan mengabaikan pertanyaan itu. Memilih menyudahi tidurnya dan ikut bersiap bersama Callioer.

Ingin sekali Darriot mengumpati satu sahabat sekaligus rival baru cintanya itu.

Fera menampar wajah Darriot yang terlalu berisik. Tidurnya menjadi tidak nyenyak karena ketiga pria itu. Ditambah lagi paginya juga ikut berantakan karena ulah Pernan dan Darriot yang terlalu berisik, sehingga mengganggu tidurnya.

Darriot mengusap pipinya yang terkena tamparan Fera. Ia tidak rela karena seorang diri ditampar. Bukankah Pernan juga tadi?!

"Benar-benar tidak adil!" rajuk Darriot manja dengan bibir mencebik kebawah.

Ia pikir Fera akan mengusap bekas tamparannya? yang ada malah ditambah oleh wanita itu.

Pernan dan Callioer tertawa terbahak-bahak. Kasian Darriot. Dan Fera tidak perduli.

"Hayena bangunlah cepat! Kita harus memulai rencana," ujar Callioer yang sudah bersiap dengan pedang dan baju zirah nya.

Fera mengangguk. Ia juga langsung bersiap-siap.

Tentu saja ia hanya perlu mencuci wajahnya, memakai beberapa pelindung, lalu selesai.

"Apa?" tanya Fera bingung melihat ketiga pria itu menatapnya.

"Kupikir ia akan buka baju," gumam Darriot berlalu pergi dengan wajah kecewa.

"Sangat mengecewakan," gumam Pernan mengikuti Darriot.

"Sangat," sambung Callioer dan melangkah keluar.

Wanita itu hanya bisa cengo melihat tingkah aneh mereka. Otaknya blank berusaha menyusun maksud dari perkataan mereka.

Antagonis princess:HayenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang