BAB 05✓

51.4K 6.6K 27
                                    

Vote and coment.🦋
Follow me Queen_canovelyn
.
.
.
.

🦋Follow me Queen_canovelyn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Wellios." Tidak sengaja terlontar nama itu dari mulut Fera karena sudah terlalu tersudut. Dan tidak disangka itu ternyata berhasil. Robi terdiam beberapa saat sebelum akhirnya berbalik pergi meninggalkannya. Darriot yang bingung ikut pergi menyusul Robi. Fyuh... untunglah. Tapi, kata-kata itu ternyata lebih ampuh dari apa yang Fera perkirakan.

"Aku harus segera memulai rencana. Besok adalah waktu yang bagus untuk melakukan itu," gumamnya.

Malam ini mari kita beristirahat sambil memikirkan langkah selanjutnya. Hidupnya semakin krisis akhir-akhir ini karena kelima pria iblis itu.

Keesokan paginya tidak ada yang datang menggebrak pintu, untunglah kalau begitu. Tapi Fera berharap Robi muncul namun, itu tidak mungkin untuk saat ini. Maka dari itu Fera sendiri yang akan menghampirinya.

Membuka pintu kamar berdaun dua itu dan langsung dihadapkan dengan begitu banyak pengawal yang berjaga diberbagai sisi. Takut Fera nekat kembali keluar dari kastil. Langkah kakinya terhenti kala dua orang pengawal yang berjaga disisi pintu kamar menghalangi dengan pedang mereka. Alis Fera naik tanda bertanya.

"Maaf nona. Anda tidak diizinkan pergi dari kamar atas perintah dari yang mulia Callioer," jawab salah satu dari mereka seakan mengerti raut wajahnya.

Callioer? Pantas saja dia tidak datang dan pantas saja mereka berani menghentikannya.

"Tenang saja, aku hanya ingin bertemu dengan Robi." Ucap Hayena santai.

"Tapi tuan sedang berada dikediamannya," jawab pengawal itu lagi. Bibir Fera mengeluarkan seringai.

"Maka antar aku kesana," perintahnya tersenyum penuh arti.

"Tapi..."

"Apa kau ingin terkena konsekuensi karena tidak menuruti perintah ku?" tekan Fera menahan amarah. Para pengawal itu tersenyum remeh.

"Anda tetap tidak dapat keluar."

"Kau tau kan kalau aku ini sangat penting untuk lima tuan kalian. Ya, walau untuk saat ini," Fera berdecak malas.

"Jadi karena aku masih berharga untuk mereka, mana mungkin mereka berlima mengabaikan permintaan ku yang ingin memenggal kepala kalian!" Desis Hayena menatap sinis para pengawal-pengawal itu.

Para pengawal  juga setuju dengan penuturan Fera. Langsung kedua penjaga itu memberi jalan pada Fera dan menunjukkan jalan menuju kereta kuda yang telah siap.

Fera tersenyum puas dengan kinerja mereka yang cepat dan sigap. Bagus sekali.

Fera berdecak kagum didalam hati melihat kemewahan kereta kuda yang ada dihadapannya. Lihatlah emas yang diukir sedemikian rupa disetiap sisi kereta. Dan juga roda besar yang terdapat ukiran perak yang indah pula.

Antagonis princess:HayenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang