Part 14

46 26 24
                                    


Ini kisah kita, bukan kisah kau, aku, dan dia.
~Dylan Gerry Wiliam


"Awww kiyowo siapa nih?" Tanya Byla yang sedang mengepoi isi dari galeri ku.

"Raka, temen les gue. " Jawab ku tengah sibuk menuliskan rumus-rumus Fisika yang baru saja satu jam lalu di jabarkan oleh guru.

"Hadeuh Raka mayan deh, apalagi Dylan ya? jadi bingung harus berpihak sama yang mana. " Monolog Byla dengan gaya bahasa yang alay.

"Kalau menurut lo mendingan siapa, Raka atau Dylan?" Tanya Byla menghentikan aktivitas ku.

"Biasa aja sih, mereka berdua sama-sama temen gue gak lebih." Jawab ku melanjutkan kembali aktivitas ku yang sempat tertunda.

"Kok bisa ya lo temenan sama banyak cowok tapi gak ada satupun cowok yang buat lo kecantol. " Cemooh Byla melirik ku menyelidik.

"Ya karna gue gak baperan kaya lo, yang di chat pake jari malah balas pake hati! " Tandas ku sukses membuat Byla tertohok.

"Y-ya maksud gue tuh bukan gitu kali, lo mah jahat nistain gue mulu! " Balas Byla sembari memanyunkan bibirnya.

Sebenarnya rasa kepo yang sering kali melanda Byla membuat ku terganggu, namun menghadapi Byla dengan sikap ambekannya jauh lebih menggangu.

"Gue becanda By, baperan banget dah heran. " Celetuk ku tak mau menghadapi kemarahan Byla yang mungkin saja akan berkepanjangan.

Byla tak mengubris ucapaan ku, ia masih setia berdiam diri dengan ekspresi yang membuat ku risih.

Kalau sudah begini aku harus menjalankan trik dua dalam menghadapi Byla saat sedang bertingkah, yaps memujinya.

"Eh lo make liptin baru ya? bagus deh warnanya, shampoo lo juga wangi, vitamin rambut lo juga candu banget sih parah. " Puji ku bertubi-tubi.

Dengan wajah songong dan wajah sombongnya Byla membalas ucapan ku,
"Lo selama ini dari mana aja ha? ampe baru tau sekarang kalau gue cantik. "

Tak sia-sia usaha ku untuk memuji Byla, sekarang mood Byla kembali membaik begitu juga dengan rasa keponya yang datang kembali.

"Gue mau lo pilih satu jawaban dari dua pilihan yang gue tanya, gimana? " Ujar Byla setelah berdiam diri selama beberapa menit.

"Hm ya mulai aja, " Jawab ku mulai memperhatikan Byla.

Sebuah smirk tercipta dengan jelas di bibir mungil milik Byla, ia terawa renyah terlebih dahulu sebelum melontarkan sebuah kata yang membuat dahi ku berkerut karena bingung.

"Aldo ngajak lo balikan dan ajakan Aldo bertepatan sama ajakan Dylan yang ngajakin lo buat jadian. Lo bakal milih balikan sama Aldo atau jadian sama Dylan? " Tanya Byla dengan nada suara yang entah mengapa membuat ku bimbang.

"Gue... "

"Gue terima ajakan Dylan, buat jadian. "

※  ※  ※  ※

Aku terhanyut dalam lamunan, dalam keheningan pikiran ku kembali melayang pada pilihan yang di beri Byla saat jam istirah beberapa waktu lalu.

Kontra Kita || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang