Di tidak pergi, dia masih ada. Hanya saja, waktunya yang berbeda.
~Inaya Araby Elara
"Eum ya, gue gak bisa nilai puisi lo ini bagus apa enggak. " Ucap Byla setelah membaca puisi ku lewat foto."Lah kenapa? kalau emang ga bagus bilang aja kali By, gue gak baperan kok orangnya. Malah gue lebih senang kalau lo jujur dari pada boong, " Tukas ku tak ingin Byla membohongi ku.
"Bukan gitu Juminten, lo kan tau sendiri kalau gue gak bisa bahasa Inggris. " Sela Byla meluruskan kesalah pahaman ini.
"Oh iya-iya, astaga lupa gue. " Sahut ku sembari tertawa terbahak-bahak.
"Tapi gue yakin pasti bagus puisinya, kan lo Ara si jagonya bahasa Inggris. Kalau masalah sastranya kan ada abang Rangga andalan di saat susah hahaha, " Cemooh Byla tertawa renyah.
"Apaan, Rangga emang jagonya sastra tapi susah banget di ajak kerja sama kalau ada tugas beginian. Aneh. " Gerutu ku kesal mengingat tingkah Rangga yang selalu di luar dugaan.
"Gitu-gitu dia abang lo Ra, yang tua gak akan pernah salah. Terus bersyukur walau gak ada yang bisa di syukurin haha. " Sambung Byla senang sekali mengejek ku.
"Udah ah, kenapa jadi bahas Rangga dah. " Kesal ku tak suka topik saat ini.
"Oh iya, les lo gimana? " Tanya Byla membuka pembicaraan dengan topik lain yang kiranya lebih menarik untuk di bahas.
"Baik, tempat gue les sekarang ramah lingkungan banget. Kiri-kanan bahkan di dalam banyak tumbuh-tumbuhan hijau. Jadi ya sejuk gitu di sana, tapi yah gitu tempatnya lumayan jauh. " Jelas ku mendekskripsikan tempat les ku.
"Em kalau temen gimana? ada temen baru gak lo di sana? temen yang lebih asik dari gue gitu, ada ngak? " Tanya Byla bertubi-tubi.
"Gak ada, soalnya yang modelanny kaya lo mungkin cuma satu di dunia ini By." Jawab ku membuat Byla tertawa senang.
"Kalau cogan gimana? pasti adalah ya cogan di sana. Kenalin dong kesepian nih Gue. " Pungkas Byla.
"Ada, cuman yang gue kenal cuma dua. Lah lokan udah ada Kak Bagas By, lo mah gitu ya gak cukup satu! " Sindir ku di membuat Byla memanyunkan bibirnya sembari menunjukan huruf v dengan jarinya ke udara.
"Becanda Ra. Dua orang cogan itu begimana? " Tanya Byla yang selalu ingin cepat di tanggapi jika membahas lelaki.
"Haris, dia temen sekelas gue. Baik, ganteng, perhatian, cuma tatoan dia tuh. " Jelas ku.
"Yah padahal udah kepincut, tapi tatoan ga like lah. " Sela Byla kecewa.
"Nah yang satu lagi Atala, baik, ganteng, mungkin juga ramah, bau-baunya sih good boy. " Sambung ku.
"Aww Atala, aku pada mu. " Teriak Byla salah tingkah.
"Ingat Kak Bagas By, " Ucap ku memperingati.
"Tenang, selagi dia gak tau aman kok xixi. " Tukas Byla asal tanpa menyadari kehadiran seseorang di belakangnya.
"Gak tau apa tuh By? " Bisik Bagas tepat di telinga Byla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kontra Kita || END
Teen FictionKukira jatuh cinta itu indah dan mudah, namun kenyataanya salah. Aku malah terjebak dalam hubungan percintaan kusendiri, telah mencoba mencari kesana-kemari tuk mendapati laki-laki yang tepat tuk mengisi ke kosongan hati. Beberapa pria telah kutemui...