Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"DASAR KAMU ANAK TIDAK TAU DIRI! SUSAH-SUSAH SAYA SEKOLAHIN KAMU DAN KAMU MALAH JADI PELACUR KAYAK GINI?! TAU GITU SAYA TIDAK AKAN MAU KIRIMKAM KAMU UANG SETIAP BULAN. MULAI SAAT INI SAYA AKAN MENGURUS PEMUTUSAN HUBUNGAN KELUARGA KITA. JANGAN HARAP KAMU BISA PANGGIL SAYA PAPA LAGI. SAYA TIDAK SUDI!"
"Halo? Maaf anda siapa ya?"
"Oh, jadi kamu yang hamilin Alena? Benar begitu?!"
"Maaf, anda salah orang, bukan saya yang menghamili Alena, saya hanya temannya. Dan sekali lagi, anda siapa?"
"Saya mantan ayah dari Alena. Beritahu dia, hari ini saya akan mengurus semua berkasnya dan akan saya kirimkan ke apartmentnya, mohon ditanda tangani lalu saya akan mengirim orang untuk mengambilnya kembali."
"First thing first, i'm so sorry sir if i interrupt, tapi ini semua bukan kesalahan Alena. Dan, darimana anda tahu kalau Alena hamil? Anda dimana aja selama ini? Sebagai ayah, seharusnya anda melindungi anak anda."
"Kamu jangan mencoba untuk berdebat dengan saya. Saya tidak punya waktu banyak untuk itu. Saya akan kirim berkasnya sesegera mungkin. Langsung tandatangani, dan orang saya akan mengambilnya."
Baru saja Beomgyu ingin kembali melontarkan pertanyaan, sayangnya, sambungan teleponnya sudah diputuskan secara sepihak oleh Mr. Kim atau Papanya Lena.
Beomgyu pun mengembalikan handphone Lena ketempatnya semula lalu duduk dikursi yang berada didekat ranjang yang Lena tempati saat ini.
Perlahan dia mengusap puncak kepala Lena yang sedang tertidur pulas itu sambil mengatakan sesuatu dengan suara lembutnya tepat ditelinga Lena.
"Len, sekali aja lo ngomong kalo lo mau gua yang tanggungjawabin bayi lo, gua bersedia kok. Lo ga perlu sakit secara fisik dan mental seperti ini. Lo ga perlu lagi ngerasain perlakuan kasar seperti yang dilakukan si Hyunjin itu. Gua jamin, lo ga bakal sedih lagi."
Setelah menyelesaikan kalimatnya, Beomgyu lalu menenggelamkan wajahnya diantara tangannya dan tanpa sadar, ia tiba-tiba tertidur dengan sangat pulas.
Disamping itu, ternyata Lena bisa mendengar semua yang dikatakan Beomgyu. Namun karena dirinya masih belum bisa menetralkan rasa sakit yang ia rasakan, ia pun hanya menjawab penyataan Beomgyu tadi didalam hatinya. 'Gua mau, Gyu. Tapi gua ga bisa. Bayi ini bukan tanggung jawab lo. Lo masih punya masa depan yang panjang, dan jangan sampai lo nyia-nyiain semuanya hanya karena cewe rusak macam gua.'
Air mata Lena pun mulai mengalir karena sudah tak bisa lagi ia bendung. Lena menyesali semua tindakannya selama ini.
Kalau saja dari awal dia menolak Hyunjin dengan tegas, semuanya tidak akan seperti ini.
Kalau saja ia tidak dengan mudahnya menuruti kemauan Hyunjin, ia pasti masih bisa bersekolah dan perlahan meraih mimpinya yang telah lama ia impikan.
