Samar-samar tadi Re Na mendengar perkataan dari lawan bicara Seung Ho di telepon, perhatiannya teralihkan saat Seung Ho menyampaikan bahwa dia harus pindah ke Amerika demi perawatan sang Ibu.
"Kau akan ke Amerika ?"
Seung Ho mengangguk.
"Eonjae ?"
"Secepatnya."
"Apa perawatan dari kelas terapi yang dijalani Ibumu masih belum cukup ?"
"Darimana kau tahu Ibuku mengikuti kelas terapi ?"
"Pernah sekali aku mengantarnya saat kami bertemu di jalan."
Sejenak pembicaraan keduanya terhenti. Seung Ho tidak memberikan tanggapan lagi, sedangkan Re Na berusaha untuk kembali fokus pada film yang mereka tonton, meski kenyataannya dia masih merasa terusik dan kembali melihat ke arah Seung Ho.
"Seung Ho, aku tidak mengerti. Aku yakin Ibumu sudah lebih baik sekarang, beliau banyak bercerita tentang orang-orang yang ditemuinya di kelas. Kalau kau berpikir Ibumu masih membutuhkan lebih, aku akan membantumu mencari jalan keluarnya, di Korea. Mari kita hadapi ini bersama." Re Na memegang tangan Seung Ho demi meyakinkannya, "Terlepas dari itu, apa kau masih ingin kembali ke sana ?"
Seung Ho goyah mendengar kalimat yang diucapkan Re Na, dia mengepalkan kedua tangan berusaha menahan hasrat dalam dirinya terhadap Re Na, namun dia tidak sanggup melakukannya. Seung Ho menyingkap rambut Re Na dan dengan cepat mencium bibir wanita di sampingnya.
Re Na memejamkan matanya erat, nafasnya tercekat dan jantungnya berdebar kencang saat merasakan bibir Seung Ho melumat bibirnya. Ini pengalaman pertama bagi Re Na, dia bingung apa yang harus dia lakukan. Otaknya berpikir keras antara harus mendorong Seung Ho atau membiarkannya saja.
Akhirnya Seung Ho menghentikan permainannya, dia menatap lekat manik mata Re Na dan pandangan keduanya bertemu. Re Na mencoba mengatur nafasnya yang terasa sesak, namun pria di hadapannya terlihat sangat tenang seakan-akan dia sudah lebih ahli.
"Gajima." Ucap Re Na dengan suara parau
Seung Ho melanjutkan permainannya. Kali ini sambil mensetting kursi Re Na, dia merubah posisinya hingga nyaris berbaring di atas tubuh Re Na. Dia memperlakukan Re Na dengan lembut hingga membuat wanita itu terbuai dan larut dalam ciumannya, Re Na melingkarkan kedua tangannya ke leher Seung Ho sambil berusaha mengimbangi permainan pria itu.
Seung Ho membelai rambut Re Na dan mengusap pipi Re Na secara perlahan, dia lalu beralih menciumi pipi Re Na hingga menuju daun telinganya. Re Na memiringkan wajah ke arah berlawanan, meski dia merasakan geli akibat deru nafas Seung Ho yang masuk ke dalam telinganya, dia masih bisa menikmati perlakuan Seung Ho padanya.
Seung Ho menarik wajahnya dan kembali menatap Re Na lekat. Re Na berusaha menarik sudut bibirnya, namun rasanya terlalu canggung bagi dia untuk tersenyum. Dia menyadari posisi mereka saat ini sangat tidak nyaman dan mengingat apa yang baru saja mereka lakukan.
"Aku tidak ingin pergi, tapi bisakah kau tinggal di sisiku ?"
"Ehm." Re Na mengangguk pelan
Seung Ho tersenyum mendengar jawaban Re Na. Dengan penuh harap dia ingin Re Na adalah jalan keluar yang selama ini dia cari dan sebenarnya dia tidak ingin melepaskan siapa pun lagi dalam hidupnya.
Melihat senyuman di wajah Seung Ho membuat Re Na percaya diri untuk menarik kedua sudut bibirnya dan pertanyaan yang Seung Ho ajukan membuatnya memiliki keberanian untuk menyentuh pipi pria itu. Seung Ho memejamkan matanya sehingga dia bisa merasakan kehangatan yang lebih dari tangan Re Na yang menyentuh pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND
General FictionSeung Ho dan Su Ho, dua saudara kembar yang harus terpisah jarak karena perpisahan orang tua mereka kini terlibat kisah cinta yang rumit dengan Re Na, gadis yang mencintai keduanya namun hanya mengenali mereka sebagai satu orang yang biasa dipanggil...