3 🍀

15.5K 545 5
                                    

Warning !

Area dewasa.

Jangan lupa vote !!!



Dira memantut dirinya didepan cermin. Malam ini untuk pertama kalinya Dira akan pergi kesalah satu tempat hiburan malam di Jakarta demi memenuhi ajakan Bagas. Meskipun terselip perasaan ragu dan takut di hati mengingat dia belum pernah memasuki tempat seperti itu, namun Dira tidak bisa membatalkannya karena dia sudah terlanjur berjanji pada Bagas.

Klakson mobil terdengar, itu artinya Bagas sudah datang. Dira menyudahi acara bersoleknya kemudian mengambil slingbagnya yang tergeletak di sofa sebelum bergegas keluar dari rumah.

Usai mengunci pintu kontrakan, Dira berlari kecil menghampiri Bagas yang sudah berdiri menunggunya disamping mobil milik laki-laki itu.

"Hei." Dira menyapa laki-laki itu namun tak ada balasan dari Bagas. Pria itu malah bergeming memperhatikan Dira membuat Dira mendecakkan lidah. "Iya aku tau aku cantik tapi jangan dilihatin terus dong."

Pria itu akhirnya tersenyum mendengar gurauan Dira. "Iya lo cantik banget, pengen gue cium jadinya." Iseng pria itu mencuri satu kecupan dipipi Dira.

Dira membulatkan matanya terkejut dan langsung mengusap pipinya yang baru saja dicium oleh Bagas."Mau aku tonjok?!. Aku gak jadi pergi nih." Ancamnya

Menahan geli Bagas mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.  "Oke sorry gue khilaf, habisnya lo cantik banget sih."

"Gombal, Ya udah cepat keburu malem."

Keduanya lantas memasuki mobil. Selama perjalanan suasana hening, tidak ada percakapan sama sekali. Keduanya terihat sibuk dengan pikiran masing-masing sampai mobil Bagas memasuki pelantaran club.

"Gas aku takut." Dira menahan lengan Bagas saat mereka berada di pintu masuk.

"It's okay ada gue." Bagas melepaskan tangan Dira dari lengannya dan berganti menautkan telapak tangan mereka. Mau tak mau akhirnya Dira pasrah saja.

Suara musik yang memenuhi gendang telinga Dira begitu mereka masuk ke dalam. Bau minuman keras bercampur rokok sangat menyengat di indra penciuman. Dira sontak menutup hidung dengan telapak tangan dan terus mengekor dibelakang Bagas yang mengajaknya masuk lebih dalam lagi untuk mencari teman temannya.

"Woy gas !."

"Wihh ada yang bawa gandengan nih."

"Asek...."

Sorakkan dari beberapa teman Bagas menyambut ketika mereka berdua datang. Dira memandang satu persatu teman-teman Bagas. Dalam meja itu setidaknya ada tujuh laki-laki dan tiga perempuan berpakaian minim. Meski remang-remang tapi Dira masih bisa mengenali ketujuh laki-laki yang duduk dimeja itu. Mereka semua adalah team volly sekolahnya dan Bagas. Namun untuk ketiga perempuan seksi itu, Dira sama sekali tidak mengenalnya,ia belum pernah melihat wajah mereka sebelumnya.

Bagas tersenyum bangga mendengar sorakkan riuh dari teman-temannya. Pria itu berhighfive dengan kawan-kawannya lalu menarik Dira duduk dikursi yang masih tersedia.

"Lo pesen alkohol semua?." Tanya Bagas kepada salah satu temannya.

Anggukan teman-temannya membuat Bagas berdecak. Laki-laki kemudian menoleh pada Dira.

"Gue ambilin minuman dulu ya. Lo tunggu disini bentar."

Dira mengangguk. "Jangan lama-lama." pintanya

Seperginya Bagas, Dira merasa canggung . Dia hanya duduk berdiam diri. Habis mau bagaimana lagi, Dira tidak terlalu akrab dengan teman-teman Bagas.

"Santai aja Dir, jangan kaku-kaku." Ardi, salah satu teman Bagas yang juga teman satu sekolahnya menepuk bahu Dira .

Second Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang