34 🌷

6.7K 450 17
                                    

Satu Part lagi Ending. Kalo ada typo tolong koreksi ya.
Maaciw



  Kontraksi, Dira harus melahirkan sebelum waktunya. Kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan persalinan secara normal mengharuskan Dira bersalin secara caesar. Empat puluh menit lebih menerima tindakan pembedahan akhirnya bayi berjenis kelamin laki-laki terlahir kedunia.

  Ezranio Radi Bramantyo

Adalah nama yang Andra berikan untuk bayi tampannya. Bayi yang wajahnya benar-benar duplikat dirinya sendiri. Andra yang tadinya sempat sangat panik kini merasa sangat beryukur karena meskipun sedikit prematur putranya lahir lengkap tanpa kekurangan, Tapi meski begitu makhluk kecil itu tetap harus  mendapat perawatan khusus di inkubator selama beberapa hari untuk pencegahan infeksi dan memastikan suhu tubuhnya stabil.

  Dira telah dipindahkan ke ruang pemulihan pasca operasi selesai. Dokter belum memperbolehkannya makan ataupun minum sampai dua jam kedepan sehingga yang dilakukan Dira hanya berbaring diatas ranjang pasien, wajahnya terlihat lemas dan pucat.

  "Terima kasih sudah melahirkan putra kita. Kamu hebat." Untuk kedua kalinya Andra menggumamkan terima kasih pada Dira sembari mengecup pelipis gadis itu. Yang pertama tadi Andra mengucapkannya saat mereka diruang operasi ketika tangisan bayi terdengar nyaring diruangan.

  Dira tak merespon dan membuang wajahnya yang sontak membuat Andra tercengang. "Kamu kenapa Ra apakah perutmu mulai terasa sakit?." Andra berpikir diamnya Dira akibat efek obat bius perempuan itu yang sudah hilang sehingga gadis itu mulai merasakan sakit.

  "Kamu bohongin aku Mas."

  Kalimat Dira berhasil menyadarkan Andra tentang masalah mereka. Andra menghela nafas. "Maafkan Mas karena membohongi kamu."

  "Mas Andra bilang Tante Rena mengizinkan Mas menemaniku tapi ternyata Mas Andra telah berpisah dengan Tante Rena. Dan semua terjadi karena aku. Aku berdosa Mas."

  Andra menggeleng menangkup wajah Dira. "Tidak. Kamu salah paham Ra. Aku dan Rena berpisah karena memang sudah tidak sejalan. Kita sama-sama egois menginginkan sesuatu yang saling bertolak belakang."

  "Tidak usah menghiburku Mas. Aku jelas tahu betul akulah penyebabnya. Apa yang Vani katakan padaku itu benar. Aku memang jalang tidak tahu diri."

  "Dira Mas gak suka ya kamu ngomong gitu. Maafkan kata-kata kasar Vani."

  "Mas." Tangan Dira terangkat melingkupi telapak tangan Andra yang menangkup pipinya. "Anak kita sudah lahir, sekarang tugas Mas Andra menemani aku sudah selesai. Kembalilah ke Tante Rena Mas. Aku dan Ezra akan baik-baik saja. Aku tidak akan melarang Mas Andra menemui Ezra. Mas bebas kapanpun menemuinya."

  Andra menarik tangannya dari wajah Dira. "Bicara apa kamu. Aku tidak akan melakukannya."

  "Mas please—"

  "Apa?! Kamu pikir Mas tidak berusaha mempertahankan rumah tangga Mas? Mas sudah melakukannya bahkan mas juga bersedia meninggalkanmu untuk kembali pada Rena, tapi ego masing-masing dari kami mengalahkan usaha Mas. Aku dan Rena memang lebih baik berjalan sendiri-sendiri."

  "Ta—"

  "Aku harus menjemput mama didepan, sepertinya dia sudah sampai." Tak ingin memperpanjang perdebatan mereka, Andra berbalik dan keluar dari ruangan. Dia tidak bohong saat mengatakan akan menjemput ibunya. Tadi usai persalinan Andra memang sempat mengabari ibunya. Dan ibunya bilang akan segera datang.

  "Mama." Tepat saat Andra keluar ibunya baru turun dari mobil.

  "Bagaimana kondisi mereka berdua?."

Second Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang