Kesimpulan
>> - - - - - - - - - - «» - - - - - - - - - - <<Malfoy terus menggerutu sepanjang jalan. Talisa tampak tak peduli dan sibuk dengan memikirkan hal lain. Dan Harry, berjalan dengan raut wajah yang aneh, berjalan dengan dua Slytherin yang membuat rencananya ketahuan.
"Ini sangat menyebalkan. Huh, ayahku akan membalas mereka untuk ini." Malfoy menendang beberapa batu.
"Kau akan menyesal saat batu itu mengenai sesuatu." Talisa yang sudah bosan dengan gerutuan itu bersuara.
Malfoy terkejut mendengarnya. "Tak ada apapun disini." Ucapnya berusaha menyakinkan diri sendiri.
"Kita disini untuk mencari unicorn yang terluka, ingat? Kau pikir kenapa unicorn itu bisa terluka?" Muka Mafloy memucat dan ia mengambil langkah mendekat.
Untuk beberapa saat, ketiga orang itu dan Fang berjalan lagi dalam keheningan. Dan sekarang, Talisa memulai percakapannya dengan Harry.
"Harry, jadi bagaimana kabarmu?" Talisa berusaha memulai pembicaraan.
Harry tampak sedikit bingung untuk merespon. Setelah beberapa saat, ia baru membalas. "Berkat kalian, aku tak perlu berbicara dengan teman seasramaku." Ucapnya sedikit sarkas.
"Maaf, untuk itu. Aku tak bermaksud untuk .. "
"Sudahlah, aku tak ingin membahasnya lagi." Potong Harry.
Talisa berjalan dalam pikirannya yang dalam. Ia tak kemarin tak sampai memikirkan akan merenggangkan hubungan yang berusaha ia bangun dengan Harry.
"Hmm..." Talisa memutar pikirannya untuk memulai percakapan baru. Tetapi tiba tiba ia menangkap cipratan darah unicron yang pekat di akar sebatang pohon. Lewat celah di antara cabang-cabang pohon ek tua, Talisa melihat hamparan tanah yang luas.
"Lihat..," gumam Talisa menunjuk ke arah suatu putih terang yang berkilauan di tanah. Mereka mendekat.
Itu memang unicorn, tetapi itu sudah mati. Talisa belum pernah melihat sesuatu yang indah dan sedih seperti itu. Ditempat gelap yang menyembunyikan surai putih berkilau dalam malam.
Harry berjalan selangkah mendekat, diikuti Talisa di belakanngnya dengan tongkat siaga di tangannya. Langkah mereka terhenti sesaat setelah muncul suara dari semak semak di dekatnya.
Muncul bayangan hitam dari kegelapan, sosok bertudung merangkak di tanah seperti binatang yang sedang mendekati mangsanya. Mereka semua terpaku, tak terkecuali Fang.
Sosok bertudung itu tiba di samping unicorn, menundukkan kepalanya ke arah luka di sisi tubuh unicorn dan mulai meminumnya.
"AAAAARRGH..!" Malfoy berteriak ketakutan dan langsung berlari kabur, diikuti dengan Fang yang lari ketakutan.
Sosok bertudung itu mendongakkan kepalanya ke arah Harry dan Talisa. Tetesan darah tampak mengalir di bagian tubuhnya. Tanpa aba aba, sosok itu berlari dengan cepat ke arah Harry. Harry sendiri tak bisa bergerak sangking takutnya.
Talisa segera melangkah ke depan Harry dan mengacungkan tongkatnya sebagai perlindungan, walau begitu tak ada satupun mantra perlindungan yang berhasil muncul di kepalanya. Tangan kiri Talisa mengeratkan pegangannya ke tangan Harry yang masih terdiam kaget.
Sosok itu tak menghentikan langkahnya hingga terbang tepat sebelum menyentuh mereka berdua. Tiba tiba Harry terhuyung huyung dan meremas kepalanya. "Harry..!"
Talisa berusaha mempertahankan keseimbangan Harry. Dalam kepanikan, ia mendengar suara tapak kuda, muncull dan menerjang sosok itu.
Talisa menopang Harry yang tampak sangat kesakitan, tetapi pandangannya terpaku pada makhluk yang baru saja datang. Centaurus berdiri tepat di depan mereka. Rambutnya pirang dan tubuh kudanya berbulu putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatum - Harry Potter Fanfict
FanfictionBagaimana jika saudara kembar Harry Potter yang dianggap telah mati bersama insiden itu masih hidup? Talisa Lily Potter yang hidup dalam kegelapan. Hingga ia bahkan tak bisa mengharapkan cahaya. Yang membuatnya hidup dalam bayangan. Apa yang akan te...