#19

467 71 7
                                    


Hadiah
>> - - - - - - - - - - «» - - - - - - - - - - <<

'Bruk..'

Koper besar Talisa terjatuh di atas kasurnya. Hogwarts masih cenderung sepi, mengingat memang jadwal kereta Hogwarts express belum dijadwalkan sampai. Jadi hanya ada beberapa siswa yang datang dengan cara lain dan awal yang sudah ada di sekolah.

Talisa menemukan setumpuk buku di atas mejanya. Ini pasti buku yang Megan siapkan untuknya. Terdapat juga satu surat di atasnya.

Jangan lakukan hal yang tak berguna sebelum perintah selanjutnya!! Aku mengawasi mu.

Hanya dua kalimat itu, tetapi sudah mampu membuat Talisa merinding. Ia sangat berharap tak pernah bertemu Megan dengan alasan apapun.

"Buku-buku tahun ini tak setebal bayanganku, tetapi ini banyak sekali." Talisa mengambil buku itu satu persatu, ia membaca judulnya.

"Kitab Mantra Standar, aku perlu membacanya ulang." Talisa meletakkan buku yang telah ia identifikasi ke sebelah tumpukan itu.

"Duel dengan Dracula? Gaul dengan Goblin? Ah, apakah ini buku Gilderoy? Yang benar saja!" Buku buku selanjutnya penuh dengan buku karya Gilderoy Lockhart. Buku yange ceritakan tentang petualangannya menemui makhluk sihir. Ia telah membaca semua buku ini, jadi tak ada yang baru seperti yang Talisa harapkan.

Talisa merogoh kantungnya. Ia ingat bahwa sebelumnya Profesor Snape memberikan dua kantung kecil padanya, jadi ia ingin melihat apa isinya. Satu kantong berisi 10 koin emas. Talisa membelalak tak percaya. Ia memiliki sesuatu yang orang lain sebut uang. Ia tampak bersemangat dengan apa yang bisa ia tukar dengan koin koin itu.

Kantung selanjutnya berisi beberapa permen dan coklat. Kebahagiaan Talisa meningkatkan, ia langsung melupakan ketakutan akan surat dari Megan sebelumnya. Ia juga menemukan secarik kertas kecil yang tergulung rapi di antara permen itu. Jadi ia mengambilnya dan membukanya.

Happy birthday.

Talisa merasa aneh, ada perasaan aneh yang memenuhi kepalanya. Hangat, sedih, bahagia, kecewa, marah, dan masih banyak lagi sampai ia tak mengerti semua ini.

Ini merupakan momen yang ia tunggu, disaat seseorang mengucapkan ulang tahun padanya walau ia juga tak tahu pasti kapan hari lahirnya. Dan ia tak tahu dari mana profesor Snape mengetahuinya. Tetapi, sisi dari profesor Snape yang seperti ini yang membuat Talisa senang.

>> - - - - - - - - - - «» - - - - - - - - - - <<

"Talisa!!" Dhapne berlari memeluk Talisa tepat setelah ia memasuki ruang rekreasi Slytherin. Talisa membalas pelukan itu.

"Oh, kau bertambah tinggi, Dhapne." Ucap Talisa mengamati sahabatnya.

"Tentu saja, sekarang aku lebih tinggi darimu." Dhapne menegakkan tubuhnya.

"Tidak akan lama." Balas Talisa singkat. Dhapne tertawa melihat reaksi sahabatnya itu

"Kau datang awal, Talisa." Draco tiba tiba bergabung dengan percakapan kedua wanita itu. Draco mengambil posisi duduk nyaman di sofa sebelah Talisa.

"Aku tak menyangka bahwa aku akan senang melihat mu lagi, Draco." Ucap Talisa sarkas sembari memutar bola mata.

"Semua orang memang ingin menemui ku."

"Aku tak tahu kata semua sudah ganti makna mengantikan tak ada." Dhapne tertawa dengan kerasnya mendengar kalimat Talisa

Talisa dan Dhapne memilih duduk di sofa seberang Draco duduk. Mereka membicarakan beberapa hal, Malfoy membanggakan liburannya, Dhapne yang menceritakan adiknya, dan Talisa yang dengan setia mendengarkan celotehan mereka berdua. Hingga satu per satu teman teman geng Draco menampakkan dirinya dan bergabung. Pembicaraan yang tak terduga akan lancar dan menyenangkan.

Fatum - Harry Potter FanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang