17. Confession (2)

81 14 2
                                    

Sebuah mobil mewah memasuki pekarangan kosan Dream High. Daniel turun dari mobil itu dengan penampilan kasual, tidak memakai jas formal seperti biasa. Daniel langsung berjalan menghampiri Jinjin yang sedang duduk-duduk di gubuk.

"Hai Bro" sapa Daniel ramah

"Hai juga Bro. Lama nggak keliatan, sibuk ya?"

"Iya nih. Lagi ada proyek gede. Alhamdulillah lancar sih"

"Wah ijut seneng deh. Ngomong-ngomong, ini emang udah jam pulang kerja ya?"

"Enggak sih, belum. Tadi aku sengaja pulang lebih awal karena ada urusan"

"Wah, apa tuh?"

"Main ke sini"

Jinjin mengangkat sebelah alisnya heran.

"Sama mau nengokin Jihyo"

Oh...

Jinjin berusaha menguatkan hatinya. Dia memang tahu Daniel menyukai Jihyo, bahkan beberapa kali Daniel menanyakan hal-hal kecil tentang Jihyo.

Terus terang, Jinjin sedikit cemburu. Tapi Jinjin bisa apa? Jinjin tidak punya hak untuk cemburu.

Pandangan Daniel lurus ke depan, tepatnya ke arah Jihyo dan Jisung yang sedang menyirami tanaman.

"Aku dengar beberapa hari yang lalu, ada keributan ya di sini?"

"Iya. Melibatkan Jamie. Hmm sebenarnya aku tau kalo Jamie punya masalah sama ibunya, tapi aku nggak tau soal apa"

"Kamu tau banyak ya soal anak-anak sini?"

"Lumayan... Kan aku penanggung-jawab mereka. Tapi aku cuma tau garis besarnya aja. Nggak tau detailnya"

"Soal Jihyo? Tau?"

"Ya tau... Kenapa emang?"

"Nggak... Nggak apa-apa"

Daniel menegakkan punggungnya. "Aku mau cerita sama kamu, Jin. Sebenarnya aku dulu pernah hampir tenggelam waktu main di pantai. Dulu banget, mungkin pas aku umur 7 tahun lah. Nah ada anak perempuan nyelametin aku. Aku nggak tau namanya, tapi waktu aku ngeliat Jihyo, aku kayak keinget sama anak perempuan itu"

Jinjin tertegun. Dia teringat kalau Jihyo pernah bercerita kalau dia pernah menyelamatkan seorang anak laki-laki waktu bermain di pantai.

Masa sih?

Daniel lalu bangkit dari duduknya. "Jin, aku mau izin ngajak Jihyo pergi, boleh nggak?"

"Ke mana?"

"Ada lah suatu tempat. Boleh?"

"Y-ya kalo Jihyo mau?"

"Oke aku coba bilang ke Jihyo ya?"

Daniel lalu berjalan mendekati Jihyo.

"Hai Jihyo..."

Jihyo menoleh. "Oh, hai Kak Daniel"

"Kamu ada acara nggak, hari ini?"

"Enggak sih Kak. Ada apa?"

"Aku mau ajak kamu pergi. Kamu mau?"

"Ehh tapi aku harus izin ke Kak Jinjin sama Pak Jinyoung"

"Jinjin tadi bilang boleh, asal kamu mau"

"Oh iya deh aku mau, Kak. Aku ganti baju dulu ya?"

"Oke, aku tunggu"

Jihyo lalu pergi ke kamarnya untuk ganti baju. Jisung tak tahan untuk menggoda Daniel.

"Mau ngajak kencan ya Kak?"

Hello, Park JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang