Seungyoun keluar dari dalam mobilnya. Dia berniat mengajak Jamie jalan-jalan.
"Aku ijin ngajak Jamie pergi, boleh?" tanya Seungyoun kepada Jinjin yang, seperti biasa, duduk-duduk di gubuk kecil kosan.
"Ya kalo aku sih ngijinin, tinggal Jamie nya mau apa enggak," jawab Jinjin santai. "Tuh anaknya di teras"
Seungyoun lalu berjalan menghampiri Jamie yang sedang duduk-duduk di teras bersama Jay.
"Halo Jamie..."
Jamie menoleh. "Oh, Kak Youn..."
"Panggil nama aja, nggak usah pake 'Kak'. Oh ya, kamu lagi sibuk nggak?"
"Enggak kok Kak- eh Youn... Kenapa?"
"Aku mau ajak kamu pergi."
"Ke?"
"Ada deh suatu tempat. Nyenengin pokoknya. Ya? Mau ya?"
Jamie menoleh sebentar ke arah Jay. Jay mengangguk, membuat Jamie memutuskan untuk menerima ajakan Seungyoun.
"Oke deh. Tapi aku bersiap dulu ya?"
"Iya, silakan"
Seungyoun lalu menunggu, sambil mengobrol bersama Jay. Tak butuh waktu lama baginya untuk menunggu Jamie selesai bersiap.
"Youn, aku udah siap..."
Seungyoun sedikit terpana melihat penampilan Jamie.
"Eum,,, oke. Ayo kita berangkat."
"Pergi dulu, Jay..." pamit Jamie kepada Jay
Jay hanya membalas dengan jempol yang terangkat. Dalam hati Jay senang Seungyoun mengajak Jamie pergi. Jay percaya Seungyoun bisa menjaga Jamie dengan baik, dan memberikan energi positif kepada gadis itu.
**
Mobil Seungyoun berhenti di depan sebuah kafe. Seungyoun mengajak Jamie menuju lantai 2. Di sana sudah tersedia berbagai macam hiasan, yang membuat suasana sedikit romantis. Sepertinya Seungyoun sudah merencanakan ini sebelumnya.
Seungyoun mengajak Jamie duduk di meja dekat balkon. Di sana mereka bisa menikmati indahnya matahari senja.
"Indah ya, Jamie?" ucap Seungyoun tiba-tiba.
"Ah, iya. Indah..." balas Jamie
"Kayak kamu."
Jamie mengangkat sebelah alisnya. "Pardon?"
"Aku bilang, indah, kayak kamu."
"Maksudnya?"
"Ya maksudnya aku lagi muji kamu."
"... Gimana? Gimana?"
Seungyoun bangkit dari duduknya, mengambil sebuket bunga krisan merah dan ungu yang tersedia di atas sebuah meja. Kemudian dia kembali lagi ke tempatnya semula.
"Ini buat kamu, Jamie..."
Jamie menerima bunga itu dengan heran. "Buat aku?"
"Iya, buat kamu."
Jamie memang tidak cukup berpendidikan, tapi dia cukup paham apa arti bunga krisan dengan dua warna berbeda itu. Yerin sempat memberitahunya apa makna setiap bunga.
"Youn, ini maksudnya,,,"
Seungyoun tersenyum tipis. "Ya, Jamie. Aku tau kamu paham maksudnya. Tapi biar kutegaskan lagi. Yang warna ungu, aku mau kamu kembali bersemangat menjalani kehidupan kamu. Dan yang merah, aku mau bilang kalau aku suka sama kamu. Maukah kamu jadi pacarku?"
"T-tapi kamu tau latar belakangku kan? Apa kamu nggak jijik sama aku? Apa keluargamu juga bakal setuju sama aku?"
Lagi, Seungyoun tersenyum. "Nggak apa-apa. Aku kan udah pernah bilang, aku nggak peduli latar belakangmu. Aku juga pernah bilang kan kalau semua anak itu anugerah, termasuk kamu. Kamu adalah sebuah anugerah dari Tuhan, Jamie. Dan soal keluargaku, jangan khawatir. Mereka juga nggak akan mempermasalahkan itu semua. Mereka mendukung semua keputusanku"
Seungyoun menggenggam erat kedua tangan Jamie. "Aku akan menjagamu, dan nggak akan membiarkan kamu disakiti lagi."
Samar-samar, senyuman tipis terukir di bibir Jamie. Entah kenapa, Jamie percaya kepada Seungyoun. Jamie merasa dia akan aman bersama pemuda itu. Gadis itu lalu menganggukkan kepalanya. "Iya, aku mau jadi pacarmu, Youn..."
Seungyoun bersorak-sorak gembira. Biarlah, toh tidak akan ada yang menertawakannya selain Jamie.
"Makasih, Jamie... Makasih..."
Seungyoun lalu mengambil sebuah gitar dan mulai menyanyikan lagu Melukis Senja yang dipopulerkan oleh Budi Doremi.
"Izinkan kulukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis, tertawa
Biar kulukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
'Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia"
Jamie terus-terusan tersenyum dengan segala aksi yang dibuat Seungyoun untuknya. Ah, sepertinya Jamie harus mengabari Yerin soal ini. Jamie ingin memberitahu Yerin agar gadis itu tak lagi terlalu mencemaskannya, karena sekarang dia punya sosok yang akan menjaganya. Jamie juga mau Yerin ikut senang dengan kabar ini. Oh, tak lupa Jamie mengabari Jihyo dan Jiwon, kedua rekan sesama perempuan di kosan Dream High.
"Aku percaya padamu, Cho Seungyoun," gumam Jamie sambil tetap tersenyum.
#####
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Park J
FanfictionTentang anak-anak Park J yang mengalami masalah keluarga, sampai suatu hari mendapatkan undangan ke sebuah kos-kosan yang ternyata menyatukan mereka, dan membantu mereka memecahkan masalah masing-masing.