Hari ini Jisung menepati janjinya untuk mengajak teman-temannya ke kosan. Sebelumnya Jisung suda meminta izin kepada Pak Jinyoung dan Jinjin.
"Kosan ini memang hanya untuk anak-anak yang mendapat undangan, tapi siapapun boleh berkunjung ke tempat ini asalkan niatnya baik", ucap Pak Jinyoung kemarin. Makanya sekarang Jisung mengajak Sunghoon, Jake, Eunsoo dan Yuna, teman-teman sekolahnya.
"Hai Jay. Ini teman-temanku. Mereka adalah teman yang paling dekat denganku", ucap Jisung ketika teman-temannya itu sudah datang.
Keempat anak itu lalu mulai memperkenalkan diri.
"Park Sunghoon"
"Shim Jaeyun. Panggil aja Jake"
"Shin Eunsoo"
"Shin Yuna"
Jay tersenyum lebar. "Park Jay. Panggil aku Jay. Senang bertemu kalin"
Jisung terlihat senang melihat Jay senang mendapat teman baru. "Mereka semua anak baik, walau mungkin agak bobrok dikit. Tapi aku jamin mereka akan menjadi teman yang menyenangkan"
Jisung lalu berbisik, "Eh tapi jangan deketin Yuna ya? Dia punyaku soalnya"
Jay tertawa kecil. "Santai, Bro... Aku senang kamu bisa bantu aku dapat teman baru. Thanks"
"Sama-sama. Btw, yang kamu maksud cewek 1 nya itu, Eunsoo?"
"Hooh. Cakep kan?"
"Cakep... Manis, aku suka"
"Pepetin sana kalo suka. Mumpung belum ada yang punya"
"Hahaha... Gampang lah nanti"
Sunghoon menepuk tangannya, meminta perhatian. "Woiii kalian jangan bisik-bisik, dong. Jisung, katanya mau duel FIFA?"
Jisung menjentikkan jarinya. "Oh, iya. Ayo, di ruang tengah ada PS. Kita main bareng. Yang kalah harus pijitin yang menang!!!"
"Oke, siapa takut!!!"
Jisung lalu mulai bermain bersama Sunghoon. Jake duduk di belakang Sunghoon sambil menunggu giliran. Sementara Yuna menjadi tim hore, bersorak-sorak mendukung Jisung.
Jay dan Eunsoo duduk di sofa sambil melihat anak-anak itu bermain PS, ditemani camilan yang tadi dibeli Jake. Sedikit canggung mereka, selain karena baru berkenalan, Jay juga kurang terbiasa dengan orang baru.
"H-hai?", sapa Jay ragu-ragu
"Iya, hai. Kamu kenapa? Kok kayak takut gitu? Aku nyeremin kah?", balas Eunsoo
"O-oh, enggak. Aku cuma kurang terbiasa aja dengan orang baru. Maaf..."
"Oh gitu... Jisung emang cerita sih kalo kamu nggak punya temen. Jangan takut. Aku bisa kok jadi teman yang baik buat kamu"
"Hehe iya... Aku harap juga begitu. Oh ya, aku boleh minta nomor hp mu nggak?"
"Boleh. Sini hp mu, biar kuketik"
Jay lalu menyerahkan hp nya kepada Eunsoo. Eunsoo lalu mengetik nomor hp nya, dan diserahkannya kembali kepada Jay.
"Silakan, Jay"
"Makasih, Eunsoo. Semoga kita bisa jadi akrab ya? Hehe"
"I hope so"
Jamie keluar dari kamarnya karena mendengar kehebohan di ruang tengah. Dia pun akhirnya ikut bergabung bersama mereka. Suntuk juga dia terus berada di dalam kamar.
Dari luar, Jinjin menatap mereka dengan senyum terukir di bibir. Dia senang anak-anak itu bisa merasakan sedikit kebahagiaan dari keseluruhan yang dijanjikan oleh Mr. Park si pemilik kosan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Park J
Fiksi PenggemarTentang anak-anak Park J yang mengalami masalah keluarga, sampai suatu hari mendapatkan undangan ke sebuah kos-kosan yang ternyata menyatukan mereka, dan membantu mereka memecahkan masalah masing-masing.