10. Rahasia

96 21 0
                                    

"Hello come into my place. Yeah yeah yeah yeah..."

Jiwon bersenandung ria sehabis mandi. Hari ini dia libur kuliah, jadi dia bebas bersantai ria di kosan.

Jiwon melewati kamar Jihyo yang pintunya sedikit terbuka. Jiwon melongokkan kepalanya.

"Kak Jihyo..."

Jihyo yang duduk membelakangi pintu, menoleh kaget. Sisir yang dipegangnya terjatuh.

"Kak Jihyo kenapa? Kok kayak kaget banget?", ucap Jiwon

Jihyo tergagap. "A-aku enggak--"

Jiwon masuk ke dalam kamar Jihyo. Diambilkannya sisir Jihyo yang terjatuh tadi. Jiwon tertegun ketika menyadari terdapat cukup banyak rambut Jihyo di sisir itu.

"Eum,,, Kak Jihyo,,, rambutnya rontok? Shamponya enggak cocok ya?", celetuk Jiwon asal. Jihyo hanya cengar-cengir.

Ujung mata Jiwon menangkap ada botol obat di atas meja rias Jihyo. Jiwon belum pernah melihat obat seperti itu.

Sadar kalau Jihyo seperti kurang nyaman, akhirnya Jiwon pun pamit keluar kamar.

Jiwon bersiul-siul gembira. Dia berjalan menuju taman kosan. Di sana sudah ada Jamie yang asyik bermain dengan bunga-bunga. Jiwon yang pada dasarnya ceria dan suka heboh, langsung menepuk pundak Jamie.

"Hoi Kak. Sendirian aja?"

Jamie tersentak dengan tepukan Jiwon. Dia sedikit meringis karena tepukan Jiwon tepat mengenai lukanya.

Jiwon menyadari ada sesuatu yang salah. "E-eh? Kak Jamie sakit kah?"

Jamie sedikit menjauh dari Jiwon.

"Kak?"

Sebenarnya saat itu Jamie memakai handuk kecil yang melingkari lehernya, tapi karena tadi ditepuk oleh Jiwon membuat bagian pundaknya sedikit terbuka. Kedua mata Jiwon membulat ketika melihat ada luka di sana.

"Kak Jamie?"

Jamie buru-buru menutup lagi pundaknya dengan handuk.

Jiwon menarik lengan Jamie pelan. "Kak, Kakak luka?"

Jamie menepis tangan Jiwon. "Tolong jangan kasih tau siapapun soal ini"

"Kak..."

"Tolong, Jiwon. Jangan kasih tau siapapun"

"Kemarin Kakak pulang ke rumah Kakak kan? Apa terjadi sesuatu di rumah Kakak?"

"Tolong jangan bertanya soal itu sekarang, Jiwon. Akan kuceritakan, tapi nggak sekarang"

"Ada apa ini ribut-ribut?"

Jamie dan Jiwon kompak menoleh. Ada Jinjin berdiri di belakang mereka.

Jiwon menunjuk-nunjuk muka Jinjin. "Kak,,, Kak Jinjin..."

"Ya? Ada apa?"

"Hidung Kak Jinjin berdarah..."

Jinjin tercekat. Pelan, diusapnya hidungnya. Dan darah merah segar kembali mengalir dari sana. Jinjin langsung berlari menuju kamarnya.

**

Jiwon
Oi sepupu lucknut
Aku mau tanya sesuatu

Seonghwa
Eh Jiwon

SeonghwaEh Jiwon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hello, Park JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang