4. The Story Begins

205 27 0
                                    

"Yo wassup gengs... Kembali lagi bersama Park Jaehyung... Maaf baru bisa siaran lagi karena sibuk ngurus pindahan tempat baru"

Jae lalu fokus dengan siarannya. Sesekali dia membalas komentar para penggemarnya.

Ya, di tempat baru ini, Jae bisa bebas melakukan siaran. Bahkan dia mendapatkan komputer yang bisa digunakan untuk siaran, juga gitar dan beberapa peralatan baru untuk kebutuhan bermusik. Tapi tentu Jae sadar diri dengan menyudahi siaran ketika anggota kosan lain sedang sibuk dengan tugas atau sedang istirahat. Atau Jae bisa tetap lanjut siaran tapi dengan volume yang dikecilkan.

Tok tok tok.

Jae menoleh sekilas. "Siapa?"

Terdengar sahutan, "Ini Jay"

"Oh Jay... Silakan masuk"

Pintu terbuka. Jay masuk dengan membawa kantong kresek kecil berisi jus kaleng dan camilan.

"Ini buat Kak Jae. Anggap aja sebagai salam perkenalan", ucap Jay

Jae menerima kantong kresek itu dengan senang hati. "Makasih banyak ya? Kapan-kapan giliran aku yang traktir"

Jay mengangkat jempolnya. "Sip Kak. Oke sekarang aku ke kamar Jisung dulu. Silakan dilanjutkan siarannya"

"Yoi. Eh bentar dong. Coba sapa penggemarku dulu sini"

Jay menurut. Dia lalu melambai-lambaikan tangannya ke arah kamera. "Halo, ini Park Jay, teman baru Kak Jae. Salam kenal semuanya"

Setelahnya Jae melanjutkan siarannya, sedangkan Jay pergi ke kamar Jisung di sebelah.

Jay mengetuk pintu kamar Jisung pelan.

Terdengar suara dari dalam kamar, "Siapa?"

"Ini Jay. Aku boleh masuk?"

Tak lama, pintu kamar pun terbuka. Jisung muncul dengan rambut sedikit acak-acakan dan muka khas baru bangun tidur. "Oh, Jay. Ada apa?"

Jay mengulurkan kantong kresek dengan isi serupa milik Jae kepada Jisung. "Ini, aku tadi habis belanja di minimarket ujung gang. Aku beli ginian buat anak-anak kos ini. Pak Jinyoung sama Kak Jinjin juga aku kasih sih. Ini bagianmu"

Jisung menerima kantong kresek itu dengan senang hati. "Oh, makasih. Eum,,, mau masuk dulu?"

"Boleh?"

"Ya, boleh. Masuk aja. Maaf belum aku rapiin"

Jay lalu mengikuti langkah Jisung untuk masuk ke dalam kamar Jisung. Jay mengambil sebuah kursi dan duduk di atasnya.

"Aku mau rapiin kamar dulu. Maaf aku tadi tidur lagi habis shalat subuh. Semalam aku mabar sama temenku", ucap Jisung

"Aku bantuin boleh?", tawar Jay

"Nggak keberatan?"

"Nggak dong. Aku malah seneng kalo bisa bantu temen. Soalnya aku hampir nggak punya temen"

"Eh?"

"Tanyanya nanti aja. Sekarang ayo kita beresin kamarmu"

Kedua anak yang sebaya itu lalu mulai membereskan kamar Jisung. Tak butuh waktu lama, karena memang tidak terlalu berantakan.

"Akhirnya rapi juga. Makasih ya Jay", seru Jisung

"Sama-sama"

"Aku waktu pertama melihatmu, kukira kamu anak orang kaya yang sombong gitu, kalau lihat dari pakaianmu. Ternyata kamu baik juga"

Jay tertawa kecil. "Gapapa, aku ngerti. Sekarang kamu ngerti kan kalo aku juga baik?"

"Iya. Hehe"

Hello, Park JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang