Hari ini aku tergesa-gesa menuju ruang Aula karena ada acara Band Competition yang di adakan disekolah ku. Ya, aku sebagai wakil ketua osis sangat bertanggung jawab atas kelancaran jalannya acara siang ini.
Setelah mengecek semuanya oke, aku dipanggil oleh ketua Osis ku yang bernama Shania Junianatha atau kerap di panggil Shanju itu ke ruang Osis. Katanya ada yang ingin di bicarakannya soal acara siang ini dan sudah pasti dia akan menanyakan tentang kakak ku.
Oh iya aku belum memperkenalkan diriku pada kalian semua. "Halo semua, namaku Shani Indira Natio, atau kalian bisa memanggilku Bidadari hehe karena hampir semua orang mengatakan bahwa aku terlihat seperti Bidadari dari surga yang Cantik dan sempurna, padahal itu mah mereka aja yang berlebihan mujinya. Aku juga pinter bahkan sampai jadi wakil ketua osis kan? Hehe aku juga di juluki Primadona sekolah yang terkadang membuatku merasa tidak nyaman, apalagi saat berjalan menuju kelas atau pun menuju kantin. Huft aku selalu jadi pusat perhatian dan itu benar-benar mengganggu ku, udahan dulu deh kenalan nya hihi"
Acara sudah dimulai dari tadi dan aku terus melirik jam tanganku terus-menerus.
"Lo kenapa sihh? Lo denger gue ngomongkan dari tadi?" Gerutu seseorang yg tadi memanggilku kemari.
"Ehh gak kenapa-kenapa kok, iya gue denger kok curhatan gak jelas lo tentang kakak gue"
"hari ini kakak lo dimana? Kok dari tadi chat gue gak di bales? gue telfon juga gak di angkat? Dia kuliahkan pagi ini? Dia ada dirumahkan pagi tadi?" Tanya shanju tak sabaran menghujani Shani dengan pertanyaan beruntun.
"Iyaaa, tadi kita sarapan bareng kok dirumah, bareng kak ve dan kak kinal juga. O iya gue baru inget kalo dia bakalan ikut ke kantor papa. Mungkin papa mulai desak dia buat belajar tentang bisnis. You knowlah bokap gue gimana." Jawab shani sambil menjawab satu-persatu pertanyaan shanju.
Shanju hanya diam dan mengangguk kecil saja dan itu membuat Shani menghela nafas dan berkata
"Lo tenang aja, gue kenal kakak gue gimana, lo jangan mikir negatif soal kakak gue itu"
Shani meyakinkan shanju sambil menepuk-nepuk pundaknya mencoba untuk menenangkan Shanju.
Lagi-lagi shanju hanya mengangguk.
"Lo bener, mungkin gue terlalu overthinking aja, gue terlalu takut dia bakalan ninggalin gue karena orang lain." Shanju mengatakan nya sambil menghela nafas lagi, shani pun tidak tau harus berkata apa.Hening... itulah yang terjadi setelahnya. Sampai terdengar langkah kaki dua orang yang berjalan menuju mereka sambil ngos-ngosan memanggil Shani, ya siapa lagi kalau bukan Aya dan Eli duo sahabat Shani.
"Shan, shan" ucap keduanya misuh-misuh.
"Kalian kenapa?" Itu bukan suara Shani melainkan itu adalah suara Shanju yang terheran melihat kedua sahabat Shani itu.
"Ehh ada lo Shanju, gue ada perlu nih sama calon adik ipar lo ini." Jawab aya sambil menunjuk Shani.
"Kalian udah selesai ngobrolnya kan? Kita pinjem Shani dulu ya Shanju. Ada urusan penting, ini menyangkut masa depan dan kelangsungan negara ini." Jawab Eli dengan candaan dan langsung menarik tangan Shani untuk keluar dari ruangan itu.
Shanju hanya menggeleng sambil tertawa kecil melihat kelakuan sahabat Shani itu.
"Kalian kenapa tadi sampe lari-larian segala nyariin gue?." Ucap shani yang heran melihat kedua sahabatnya ini.
"Ya jelaslah, lo mau ketinggalan nontonin pujaan hati lo yang bentar lagi tampil?" Ucap aya menggoda Shani sambil menaik turunkan alisnya.
Shani auto melotot dan segera mempercepat langkah kakinya menuju aula.
![](https://img.wattpad.com/cover/266923068-288-k999086.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Sekolahan ( END ) ✔️
RandomCerita ini hanya karangan belaka! Ini mengandung unsur GxG, please yg homophobic atau yg gak suka di skip aja✌️