Part 10

10.1K 763 2
                                    

Sejak saat itu, sifat Gre kembali dingin dan seperti seseorang yg tidak pernah mengenal Shani. Ketika berpapasan pun Gre hanya berlalu dan tidak memperdulikan Shani. Itu membuat Shani sedikit bersedih, padahal kemaren ia sudah ge er duluan karena sikap Gre yg seperti itu. Ternyata ia salah, ia kira ia sudah bisa sedikit mencairkan hati Gre.

"Fix dia cemburu." Ucap Aya

"Ga mungkin, dia cuma salah paham aja sama gue." Ucap shani lemah.

"Jadi sekarang udah jadi dua orang Asing ni?." Tanya Eli sambil memakan Baksonya.

Shani mengangguk lemah. "Gue harus gimana dong Li?" Ucapnya lalu menenggelamkan wajahnya di meja.

Eli hanya mengangkat bahunya, ia sama sekali tidak ada ide karena ia juga bingung dgn sikap Gre yg kembali dingin.

"Gue yakin banget Shan kalo dia itu udah mulai suka sama Lo." Ucap Aya tiba-tiba. Shani langsung mengangkat kepalanya.

"Lo lagi-lagi bikin harapan gue makin tinggi ya!." Ucap Shani sambil cemberut.

"Gimana kalo lo buktiin sendiri aja Shan."

"Caranya?." Tanya Shani. Kemudian Aya berbisik sesuatu dan membuat Shani tersenyum.



























Skip di parkiran.
"Vienny, kamu anterin aku pulang ya." Ucap Shani tiba-tiba manja. Karena ia melihat Gre yg berjalan menuju parkiran juga dgn telfon yg berada di telinganya. Tapi ia malah berjalan berlalu tanpa melirik Shani sedikitpun.

"Iya gue jemput." Ucap Gre saat berpapasan dgn Shani.

Hal itu membuat Vienny menjadi gemas. Lalu mencubit pipi Shani. Lalu Shani memanyunkan bibirnya.

"Iyaa udah kak, yuk." Ucap Vienny lalu menarik tangan Shani menuju mobil.

Di Mobil Vienny
Mereka hanya diam saja di dalam mobil, tidak ada yg memulai percakapan.

Sekarang malah Shani yg penasaran Gre mau menjemput siapa. Shani curiga, Gre pasti menjemput wanita itu lagi. Dan sekarang malah Shani yg cemburu. Rencananya untuk membuat Gre cemburu malah gagal, Gre biasa saja melihat ia pulang bersama Vienny. Emang ya ekspetasi selalu tak sesuai dgn realita.

"Kak kok kamu diem aja. Kamu sakit?." Tanya Vienny membuka obrolan.

Shani menggeleng. "Gue kecapekan aja kayaknya." Jawab shani seadanya.

"Eh bentar lagi ulang tahun sekolah kan kak? anggota Osis ga ada bikin acara atau apa gitu?." Tanya Vienny mencoba mencari topik.

"Ada sih, cuma belum ada rapat Osis, gimana-gimana nya."

"Oh kalo ada, aku mau ikut ngisi acara deh kak."

"Kan basket biasanya ga masuk dalam acara ulang tahun sekolah, trus lo mau ikut ngisi acara apaan?." Tanya Shani heran.

"Lihat ntar deh kak, kalo udah ada susunan acaranya kabarin aku ya."

"Oke deh." Jawab Shani kemudian sambil menunjukan arah jalan ke rumahnya. Mereka kembali terdiam.

"Vien kita harus jelasin ke Gracia kalo kita ga ada hubungan apa-apa." Ucap Shani setelah mereka berdua keluar dari mobil di depan rumah Shani.

"Loh kenapa kak? Emangnya Gre peduli kalo kita pacaran?" Tanya vienny yg mebuat Shani terdiam.

"Hmm ntahlah. Gue masuk dulu deh. Makasi tumpangannya. Byee." Ucap Shani tanpa menyuruh Vienny atau sekedar berbasa basi untuk mampir.

Vienny pun langsung pergi meninggalkan rumah Shani.











Anak Sekolahan ( END ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang