Part 28

9.5K 739 57
                                    

Inilah Gre berdiri di depan meja kerja Ayahnya, ya benar. Gre mendatangi kantor Ayahnya.

Ayahnya tersenyum melihat Gre yg datang. Dia tidak memulai pembicaraan apapun karena terlalu senang Gracia mengunjungi kantor nya. Ia yakin ini soal tawarannya kemarin.

"Ada hubungan apa lo sama Natio Group?." Tanya Gre tanpa basa-basi.

"Maksud kamu Gre?." Tanya Ayahnya dengan kening yg berkerut.

"Gue yakin lo tau apa yg gue maksud."

"Ayah beneran ga ngerti apa yg kamu omongin."

"ADA HUBUNGAN APA LO SAMA NABIL PUTRA NATIO ITU. KENAPA GARA-GARA LO DIA JADI BENCI SAMA GUE!." Teriak Gracia tiba-tiba yg membuat Ayahnya terkejut.

"Tenang Gre, jaga emosi kamu." Ayahnya langsung berdiri dan mencoba meredam emosi Gre.

"Tenang lo bilang? Gue udah tenang beberapa tahun ini. Tapi kenapa lagi-lagi lo yg bikin hidup gue gak tenang." Ucap Gre mulai memelankan nada ngomongnya.

"Gre-" panggil Ayahnya pelan.

Gre terduduk lemas dan menunduk, sepertinya air matanya mengalir sendiri tanpa di minta.

"Lo tau apa yg paling gue sesali di dunia selain gue kehilangan bunda?."

Ayah Gre menggeleng.

Gre mengangkat kepalanya dan menjawab. "Jadi darah daging lo." Lirih Gre dengan air mata yg mengalir sangat deras.

Ayah Gracia juga ikut meneteskan air matanya seperti Gre. Ia juga sangat bersedih mendengar kalimat yg Gre ucapkan. Tapi ia tidak bisa berbuat apapun, ia tidak menyangka kesalahannya di masa lalu benar-benar menghancurkan hidup anaknya seperti ini.

Ia juga sebenarnya tau bahwa anak nya selama ini menjalani terapi, karena ia selalu menjaga Gre dari jauh meskipun harus melalui perantara. ia benar-benar merasa menjadi Ayah yg sangat buruk. Di tambah lagi sekarang anaknya menyukai seorang Anak dari orang yg sangat ia benci. Ya bukannya Harlan tidak mengerti maksud dari Gre mempertanyakan hal ini.

"Gre." Panggil ayahnya lagi dengan pelan.

"Kenapa gue harus jadi anak lo"

"Kenapa harus lo yg selalu hancurin kebahagiaan gue?."

"Apa dengan kehilangan bunda ga cukup buat lo nyiksa gue?."

"Gue mohon" ucap Gre lirih.

"Please"

"Gue mohon"

"Tolong biarin gue bahagia kali ini aja"

"Gue mohonn"

Gre menangis terisak-isak sambil bersujud di kaki ayahnya. Tangisan yg terdengar sangat putus asa membuat Ayahnya juga sangat terpukul. Ia ikut berjongkok dan memegang kedua pundak Gre.

"Ayah minta maaf gre, Ayah ini orang yg brengsek."

"Ayah emang ga pantes dapat maaf dari kamu."

Lalu ayah Gre memberi sebuah pistol kecil yg ia ambil dari laci mejanya ke tangan Gre. Gre jadi kaget darimana Ayahnya mendapatkan pistol itu. Apa Ayahnya juga pernah merencanakan bunuh diri?.

"Kamu bunuh aja ayah, kalo itu bisa mengurangi penderitaan kamu selama ini."

"Ayah ikhlas"

"Ayah emang ga pantes hidup."

"Ayah sayang kamu Ge."

"Sayang banget, di dunia ini ga ada yg lebih penting dari kamu. Ayah sadar atas apa yg Ayah lakukan dulu terhadap kamu dan bunda mu itu adalah kesalahan yg tidak mungkin bisa di maafkan. Tapi jauh dari dalam lubuk hati Ayah, Ayah sangat menyesalinya. Ayah juga sangat terpukul kehilangan istri dan di benci oleh anak sendiri. Tidak apa-apa kalo sampe Ayah mati sekalipun kamu belum memaafkan Ayah. Tapi yg harus selalu kamu ingat bahwa lelaki brengsek ini sangat menyayangi kamu dan akan terus menyayangi kamu."

Anak Sekolahan ( END ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang