"Jadi itu alasan aku meluk kamu waktu pertama kali kamu manggil aku Ge, aku langsung ke inget bunda." Ucap Gre sambil mengecup puncak kepala Shani yg tertidur di atas dadanya. (Baca ulang part Gee)
Mereka saling memeluk memberi kehangatan, dan juga sepertinya mereka juga kecapek an karena kegiatan mereka tadi.
"Oh pantesan kamu kaya orang kaget waktu itu." Jawab Shani mengingat-ngingat momen itu.
Gre mengangguk
"Rasanya udah lama banget aku ga denger panggilan itu, Aku selalu ga suka ada yg memanggil ku dengan sebutan itu. Itu panggilan khusus dari bunda. Bahkan ayah sekalipun tidak aku izinkan memanggil ku dengan nama itu. Tapi ketika kamu yg mengucapkannya, aku seolah melihat bunda yg memanggilku. Itu membuat aku semakin merindukan bunda." Ucap Gre panjang lebar sambil mengelus punggung shani yg polos tanpa sehelai baju pun. Hanya tertutup selimut yg menyelimuti mereka.Hati Shani terenyuh mendengar curhatan pacarnya itu. Kemudian Shani mengangkat kepalanya dan menghadap ke arah Gre. Ia mengecup dengan sayang bibir tipis Gre itu.
"Mulai sekarang kamu bisa ceritakan apapun yg mengganggu pikiran kamu, kamu bisa berbagi masalah yg kamu hadapi dengan aku. Aku siap lewatin semuanya bareng kamu." Ucap Shani dengan tulus.
Gre tersenyum lalu merapikan rambut Shani yg menutup sedikit wajah Shani.
"Aku beruntung banget punya kamu. Makasih karena udah nerima aku apa adanya walaupun aku nya annoying banget tapi kamu tetep sabar" Ucap Gre juga tak kalah tulus."Nooo, harusnya aku yg ngomong gitu. Makasih karena udah nerima aku apa adanya. Makasih karena udah mencintai aku setulus ini. Aku beruntung banget bisa di cintai oleh orang sebaik kamu." Ucap Shani dan tersenyum tulus.
Senyumnya menular dan Gre mendekatkan wajahnya untuk mengecup bibir Shani. Kali ini bukan ciuman nafsu, melain ciuman yg tulus untuk menyalur kan rasa sayang nya kepada Shani. Lalu ia menyudahinya dengan senyuman nya.
Shani kembali menidurkan kepalanya ke pelukan Gracia. Tiba-tiba ia teringat seseatu.
"Geeeee." Panggilnya lembut."Hmm." Jawab Gracia sambil mengelus rambut Shani.
"Aku boleh nanya sesuatu?, tapi kamu harus jawab dengan se jujur-jujurnya ya. Tapi jangan marah?." Tanya Shani hati-hati karena takut Gracia akan marah arau tersinggung.
"Tergantung, lagian aku ga akan pernah bisa marah sama kamu, karena rasa cintaku lebih besar dari pada amarahku." Jawab Gracia yg membuat pipi Shani memerah karena mendengar kalimat gombal dari Gracia.
"Apa kamu pernah melakukan hal seperti ini sebelum sama aku?." Tanya Shani pelan. Karena walaupun ucapan Anin waktu itu di patahkan Beby, tetap saja kadang Shani jadi overthinking terlebih Gracia pernah meminta hal ini pada Shani sebelumnya.
Sekarang Shani sudah memberi segala yg ia punya pada Gracia. Tentu Shani juga sedikit takut jika hal yg di katakan Anin itu benar adanya dan suatu saat Anin datang meminta pertanggung jawaban dari Gracia dan Gracia lebih memilih Anin. Secara ia mendengar sendiri curhatan Gracia soal Anin dan seberapa lama hubungan mereka itu.
"Maksudnya?." Tanya Gracia yg memang tidak mengerti.
"Melakukan hubungan s*x seperti ini." Ucap Shani pelan karena sedikit malu dengan kalimat yg ia lontarkan.
Gre terkekeh, sejujurnya ia tidak tersinggung dengan pertanyaan Shani ini. Ia berniat menjahili Shani. Dia terdiam sebentar berpura-pura berpikir.
"Kalo misalnya pernah, kamu bakal marah?." Tanya Gre.
Shani langsung terdiam dan mematung mendengar jawaban Gracia, air mata nya langsung jatuh tanpa di minta. Ia memeluk erat Gracia dan lama-lama terdengar isakan dari Shani yg membuat Gracia kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Sekolahan ( END ) ✔️
De TodoCerita ini hanya karangan belaka! Ini mengandung unsur GxG, please yg homophobic atau yg gak suka di skip aja✌️