Part 14

9.9K 770 8
                                    

Pagi-pagi sekali sudah ada mobil terparkir di depan rumah Shani. Shani tak mengacuhkannya karena ia tak ada janji di jemput siapa pun hari ini.

Dia mengira mungkin itu teman kuliah Saktia. Shani dan keluarganya pun makan dengan tenang. Tiba-tiba hp nya berbunyi menandakan ada pesan masuk.

Ia mengambilnya dan langsung tersedak setelah membaca pesan itu. Ia buru-buru memakan sarapannya dan berdiri.

Masa Depan💕
Kak, aku di depan

"Sarapan kamu belum abis Shani." Ucap mami nya.

"Ah gapapa mi, ntar Shani sarapan di sekolah soalnya buru-buru banget ada rapat Osis pagi ini. Bye mii." Ucap Shani lalu mencium pipi Maminya







Pas di depan pintu, ia segera menguncir rambut nya yg tergerai tadi. Dan ia pun rapikan rambut serta berkaca. "Ok" batinnya.

Saat akan membuka pintu seseorang menahannya.

"Rapat Osis? Kok Shanju ga laporan ke gue, lo boong kan?." Selidik Saktia

Shani lalu tersenyum manis pada Saktia, lalu mencium pipinya.

"Shani pergi sekolah dulu ya kakak ku tersayang." Ucapnya sedikit manja.

"Heleh, ya udah sana hati-hati. Dasar lo!." Ucap Saktia dan Shani pun terkekeh lalu langsung pergi menemui Gre.
















Shani sudah berdiri di depan rumahnya, tapi ia tak melihat motor Gre itu. Ia melihat Gre keluar dari mobil dan menghampirinya.

"Yuk." Ucapnya lalu menggandeng tangan Shani menuju mobil dan membukakan pintu untuknya. Shani hanya menurut saja.

"Duh diabetes nih gue, pagi-pagi udah di romantisin gini." Batin Shani saat ia sudah di dalam mobil. Gre juga masuk dan mereka langsung tancap gas.

"Kok pake mobil Gre?." Tanya Shani memecah keheningan. Ia menoleh ke arah Gre yg fokus menyetir.

"Ya allah Shan, side profile nya Gre emang ga ada obat. Rahang tegas dan hidungnya yg mancung kayak prosotan. Shani benar-benar tidak akan pernah bosan untuk memujinya." Batin Shani mleyot

"Kamu pake rok pendek banget, ntar di tiup angin paha kamu keliatan. Aku ga suka." Ucap Gre yg sukses membuat Shani kaget sekaligus tersipu malu.

Ternyata Gre diam-diam memperhatikan nya. "Aaaa mami" batin Shani.

"Kan kamu juga pake rok." Ucap Shani kemudian.

"Tapi kan rok aku ga sependek kamu, trus aku juga pakai celana panjang kan kalo bawa motor." Ucap Gre masih fokus menyetir.

"Padahal aku lebih suka naik motor bareng kamu." Ucap Shani jujur saat mereka sampai di lampu merah.

Gre menoleh ke arah nya dan bertanya. "Kenapa?."

"Karena aku bisa pelukin kamu." Ucap Shani keceplosan dan tertunduk malu.

Gre yg mendengar itu pun tersenyum tipis namun tidak menjawab bahkan saat mereka sudah sampai di parkiran. Namun mereka belum keluar dari mobil.

Shani yg merasa masih malu pun masih tertunduk. Kemudian ia membuka seat beltnya. Dan membuka pintu mobil Gre namun terkunci.

Anak Sekolahan ( END ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang