Part 32

13.5K 750 74
                                    

Selesai check out dari hotel, Gre lalu mengantarkan Shani pulang ke rumahnya.

Mereka berhenti sejenak di depan gerbang rumah Shani, mereka menggunakan mobil Shani karena motor Gre semalam ia tinggalkan di taman.

Gre memperhatikan Shani yg dari tadi hanya diam. Wajah nya juga sedikit lebih pucat seperti orang yg sakit.
"Kamu sakit?."

Shani menggeleng dan malah mengamit lengan Gre dan bersandar di bahu Gracia.

"Kamu pucet banget loh." Ucap Gre sambil menciumi kepala Shani dan menghirup aromanya.

"Kecapean doang mungkin, kamu sih minta lagi tadi." Ucap Shani malu karena mereka tadi pagi melakukan olahraga lagi wkwk

Gre justru terkekeh mendengar ucapan Shani itu, ia malah membawa Shani ke pelukannya dan memeluknya dengan erat.

"Sayang banget." Ucap Gre lembut dan itu berhasil membuat Shani tersenyum dengan pipi yg memerah. Shani juga membalas pelukan Gre tak kalah erat.

"Yaudah, yuk." Ucap Gre melepaskan pelukan mereka dan keluar dari mobil.

Namun betapa terkejutnya mereka karena orang tua Shani sudah berdiri di depan pintu rumah menunggu mereka. Tatapan papi Shani terlihat datar. Mami Shani hanya memberikan tatapan sendu.

Shani dan Gre pun berjalan mendekati mereka. Gre terdiam karena ia tidak tau harus berbuat apa.

"Siang om, tante." Ucap Gre pelan.

"Duhh mati gue." Batin Shani

"Mi, pi kok bisa dirumah? Maksud Shani bukannya mami papi pulang nya besok?." Tanya Shani mencoba setenang mungkin. Shani juga merasakan aura tak sedap.

"Masuk!." Ucap papi nya dingin dan tidak menjawab pertanyaan Shani tadi.

"Ajak sekalian orang yg bersama kamu itu." Lanjut papinya. Dan berjalan masuk ke dalam rumah.
Shani tau pasti papi nya sedang menahan emosi sekarang.

Shani kemudian menggenggam tangan Gre untuk mengajaknya masuk kerumah.

"Yuk Gee." Ucap Shani mencoba untuk tersenyum dan mengisyarat kan tidak akan terjadi apa-apa.

Gre menggangguk.
















SKIP
Papi Shani kini tengah menatap tajam ke dua orang yg duduk di hadapan nya ini. Mereka hanya terus menunduk seperti tengah di introgasi.

"Dari mana kalian?." Tanya papi Shani dingin

"Da-ri ddari rumah Eli pi, Shani nginep disana." Ucap Shani sedikit Gugup.

"Bohong!." Ucap papi Shani.

"Nggak pi."

"Papi tanya sekali lagi, dari mana kalian?!." Ucap papinya dengan tegas.

"Kan Shani udah jawab pi." Ucap Shani pelan.

"Kamu bawa kemana anak saya semalaman?." Tanya papi Shani pada Gre.

"S-saya..." ucap Gre gugup ia tidak tau harus menjawab apa. Lidahnya kelu. Keringat bercucuran di kepalanya.

"Duh kalo gue jawab abis check in, bisa di mutilasi gue ama bapaknya." Batin Gre

"Ss-sayaa." Gre bingung, ia mengeratkan genggaman tangannya.
Gre terlihat gelisah, ia terus menggenggam tangannya sendiri.

"JAWAB!!." Teriak papi Shani yg sukses membuat Shani dan Gre terlonjak kaget. Mami Shani langsung berusaha menenangkan suaminya.

"Pi-." Ucap Shani

"Diam kamu, papi bertanya sama anak ini!." Ucap Papi Shani sambil menunjuk Gracia.

Gre tetap diam.
"Maaf." Malah ucapan maaf yg keluar dari mulutnya.

"Kenapa meminta maaf?! Kamu tau kan bukan itu yg saya tanya!."

Gre masih saja diam.
"Pi... kasian Gre nya di bentak-bentak gitu." Ucap Shani sudah mulai tidak tahan melihat Gre tertekan seperti itu.

Papinya lalu menatap tajam Shani.

"Kalian habis check in di hotel kan?!." Teriak papi Shani

DUARRRR
Gre dan Shani mematung mendengar ucapan papi Shani. Tapi mereka diam saja.

"Benar kan!?." Emosi papi Shani.

"Kalian sadar gak sih kalo kalian itu masih sekolah!." Ucap papi shani dengan nada yg terdengar sangat putus asa.

"Ya ampun Shan papi kecewa sama kamu." Ucap papi Shani sambil mengusap kasar wajahnya.

"Masuk kamar!."

"Tapi piii-." Ucap Shani yg sudah mulai menangis

"Sekarang!."

"Kamu nurut ya sayang. Sebelum papi kamu semakin marah." Bujuk mami Shani.

"Miiii." Ucap Shani yg di tarik oleh maminya untuk masuk kamar. Shani lalu menatap mata gre, Gre hanya mengangguk menandakan menyuruh Shani untuk menurut.












Di kamar Shani.
"Mii, Shani sayang banget sama Gracia mi." Tangis Shani memeluk maminya.

"Kalian bener-bener udah bikin papi sama mami kecewa."

"Mi Shani sama sekali ga cinta sama Vinno mi, Vinno bahkan niat jahat sama Shani semalem. Dia ngajakin Shani ke Club mi dan merencanakan hal yg enggak-enggak. Mami jangan ke makan omongan manis Vinno." Shani menangis menjelaskan kejadian semalam.

Maminya Syok mendengar pernyataan itu, karena biar bagaimana pun 6 hari lagi pertunangan mereka akan di laksanakan.
"Bener apa yg kamu bilang barusan?."

"Bener mi, Shani ga boong."

"Nanti mami yg bakal bilang ini ke papi ya, kamu tenang dulu." Bujuk maminya.

"Mi tolong jangan biarin papi misahin kami berdua lagi mi." Ucap shani menangis

"Kamu tau sendiri kan papi kalo sudah marah besar gimana." Ucap maminya sambil mengusap kepala anaknya.

"Mi, lagian Gre udah janji mi bakal tanggung jawab sama Shani, dia bakalan nikahin Shani nanti mi. Mami harus percaya." Ucap Shani menjelaskan.





















Diruang tamu
"Kenapa kamu diam? Kaget kenapa saya bisa tau apa yg kalian lakukan semalam?." Ucap papi Shani dingin. Gre hanya menggeleng pelan.

"Saya kecewa sama kamu." Ucap papi Shani.

"Ma-maaf om." Ucap Gre pelan.

"Saya pikir kamu bisa jaga putri saya, padahal saya telah membatalkan pertunangan Shani. Saya sudah mulai merestui kalian, tapi ternyata-." Papi Shani ternyata menjatuhkan air matanya.

Gre mulai mengangkat kepalanya mendengar pertunangan Shani yg di batalkan. Tapi ia justru kaget melihat papi Shani yg menangis itu.

Papi Shani terlihat sangat kecewa, tentu saja kecewa karena Gre sudah merusak masa depan putri nya.

"Om maafin saya, saya sayang sama Shani om, saya bakalan tanggung jawab atas perbuatan saya om." Ucap Gre langsung bersujud di kaki papi Shani.

"Tanggung jawab kamu bilang ha?." Tanya papi Shani pelan.

"Om tolong jangan pisahin saya dengan Shani". Lirih Gre dan terus memeluk kaki Papi Shani.

Papi Shani tetap tidak memperdulikan Gracia yg sudah berlutut di kaki nya sekarang.

" KAMU! Panggil Ayah kamu kemari, dan nikahi anak saya secepatnya!." Ucap papinya Shani.

"Ba-baik Om."


























Yeayyyyyyy nikah kwkwkwkwkw
Walaupun Ending yg gaje tapi tetep konsisten untuk mentamat kan cerita ini. Yok aku bakalan update cerita sebelah lagi nanti
Makasih semuanya.
Sayang kalian readers kocak ku✌️

Anak Sekolahan ( END ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang