Chapter Thirty Two

43 5 0
                                    

"Madiii...."panggil Camaie sambil mendorongku.

Akupun tersadar dari hayalanku.
"Kita sudah sampai, Winie!"ucap Elsa sambil turun dari mobil milik keluarga Albertnathy ini.

Aku adalah yang terakhir turun dari mobil.

Dan...

Oh my goddd....

Rumah ini besar sekali!!

Lebih besar dari rumah para pembunuh itu....

"Kagum? Masih ada yang lebih bagus dari ini!"ucap Luke.

Ternyata kami sudah ditunggu. Ada pemilik rumah ini. Dia menjual rumah ini.

"Mr. Greory?"tanya seorang perempuan berambut merah terang - lebih terang dari si kembar dan beraksen italia sepertinya.

"Ya? Mrs. Shveer?"jawab Luke.

"Yes, i am."ucap Mrs. Shveer sambil memberikan segantung kunci-kunci, entah kunci apa saja itu.

"Madie?"tanya Mrs. Shveer sambil melihatku.

"Ya. You know me?"tanyaku.

"Ya. Suamimu membelikanmu cincin itu di tokoku!"jawab Mrs. Shveer sambil menunjuk kalung di leherku. Kalung yang adalah tanda kalau aku sudah dengan... Janganlah disebut lagi...

"Ohh.."jawabku sambil menyembunyikan kalung itu dibalik bajuku.

"Thanks. Mrs. Shveer!"ucap Luke.

Dan Mrs. Shveer pergi.

"Kalian menikah?"tanya Alma.

"Almost."jawabku sambil menunduk.

"Silakan masuk..."ucap Luke yang ternyata sudah membuka pintu depan rumah itu.

"Silakan pilih kamar kalian!!"lanjut Luke.

Alba dan Alma, Elsa dan Anna langsung berlari masuk.

Lagi lagi aku yang masuk terakhir.

Saat aku masuk Luke mengantarku kekamarku. Aku mengikuti Luke.

Dan kamipun sampai di sebuah kamar besar yang sudah lengkap perabotannya.

"Ini kamarmu!"ucap Luke.

"Thanks, Luke!"aku berterima kasih.

"Lucas. But ok!"jawab Luke.
"And a... The bag?"tanya Luke lagi.

"Ohh..."ucapku langsung memberikan tas backpacker itu pada Luke.

Aku masuk ke kamar baruku dan mengunci pintunya. Selama tinggal di Cleveland aku tidak pernah dapat kamar sebesar dan sebagus ini. Kamar ini mungkin besarnya sama seperti ruang tamu di rumah keluarga Albertnathy.

Di kamar ini ada sebuah ranjang King size, lemari baju yang besar sekali dan sebuah rak kecil di dekatnya, kamar mandi yang ada bathup dan showernya, satu sofa panjang, TV flat screen, meja belajar yang lengkap dengan komputer - aku tidak pernah ikut sekolah sekuler, dan aku tau ini tidak penting - tapi ada juga kulkas besar di kamar ini.

Aku membuka lemari pakaian itu.

Isinya semua adalah baju untuk anak laki laki, tapi terserah. Aku juga sering memakai baju Camaie. Lalu aku membuka rak yang ada di dekat lemari baju itu. Dan mengejutkan!

Isinya adalah sepatu high heels seperti yang sering dipakai Alba dan Alma. Tapi untungnya ada beberapa sepatu yang bukan heels.

Aku menjatuhkan diriku ke atas ranjang besar yang ada di kamar ini. Aku dan yang lainnya naik beberapa macam transportasi untuk sampai kesini. Lelah rasanya... 13 jam aku tidak tidur hanya karena membaca novel roman picisan milik Elsa. Yang dibawanya dari rumah orang tua angkatnya.

Aku masing bingung, kenapa Lohan dan Cindy mengadopsi Elsa dan Anna. Tapi terserahlah... Aku tidak peduli!!!

Sekarang aku sudah memulai hidup baru...

A NEW PAPER...

Mulai sekarang tinggal lupakan semua yang pernah terjadi. Walau ada satu hal yang mungkin tidak akan pernah kulupakan...

Goodbye past...

Hello future...

#########

6 Maret 2015

By: Jode JT Thompson

########

From author:
Ceritanya belum habis. Cuma absen bentar. Mood penulisnya upand down terus. Baca lanjutannya ya... Vote and comments is really mean to me... So show your support to the author by clicking simply vote button. Have a nice day....

Wine (SOHL #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang