Chapter Twenty Seven

97 7 0
                                    

"Jadi kalian ketemu mereka, sebelum Lark datang?"tanya Luke.

"Ya."jawabku singkat.

"Apa kau bisa menemukan Winter?"tanyaku.

"Pasti."jawab Luke.

"Jadi???"tanya Mundane.

"Setelah ini kalian dilepaskan!"ucap Luke sambil menunjuk Albernathy's dan Mundane. "Dan Madde mereka bakal ngunci kamu di kamar. Tapi kalau mereka pergi cepat cepat cari sesuatu. Dan jangan minum cokenya."lanjut Luke sambil melihatku dan memberikan sebuah kunci.

"Madeline."koreksi Mundane.

"Shut up, Mun Gusta!"jawab Luke.

"Mundane."koreksi Mundane lagi.

"Memangnya ada apa dengan cokenya?"tanya Alba.

"Pasti dicampur obat perangsang." Camaie menjawab pesimis.

"Salah. Mereka tidak akan membuatmu jadi pelacur. Tapi mereka bakal bunuh kamu dalam 1 minggu ini!"jelas Luke.

"Tunggu! Membunuhku?"teriakku histeris Clay langsung membekapku.

"Stop it!"ucap Alizzi sambil menarik lenganku agar menjauh dari Clay.

"Mereka sedang pergi! Biasa saja!" Luke menenangkan Clay.

Aku melepaskan pegangan Alizzi pada lenganku. "Jadi dia akan membunuhku?"tanyaku pada Luke. Dan Luke hanya mengangguk tanpa sedikitpun tergambar kesedihan di wajahnya.

"And why you look so normaly?"tanya Mundane.

"Because i have a plan."jawab Luke santai.

"You wanna talk to us?"tanya Alizzi.

"Later." Luke melihatku.

Luke, Mundane, Albertnathy's duduk di sofa sofa besar yang ada di ruangan itu lalu mereka sibuk berbicara. Aku tidak duduk.

Aku berjalan kearah jendela besar yang terbuka. Kulihat kalau tempat ini memang bagus.

Seandainya ada Dennis disini.

Aku ingin ketemu dia lagi.

Aku duduk di pinggiran jendela itu.

Namun tetap berusaha agar tidak jatuh.

Kubayangkan lagi beberapa ingatanku tentang Dennis. Lalu entah kenapa aku mendengar lalu A Thousand Years Part 2.

Mungkin itu cuma halusinasiku.

Aku mengingat saat pertama kali kami bertemu. Saat di bar itu! Entah apa sekarang dia sudah kerja lagi, dan melupakan aku.

Lalu waktu kami di halte, juga saat malam pertama kami. Saat kami di mall dan dia memberikanku cincin yang sekarang jadi kalung. Sampai saat aku melihat rumah Dennis untuk yang terakhir kalinya.

"Relax, This not gonna be long!"ucap Luke yang membangunkanku dari lamunan dan lagu A Thousand Years itu terhenti.

"Kemana mereka pergi?"tanyaku.

"Bordil house."jawab Luke santai.

"Ada lagi yang mau dibantai?"tanyaku.

"Hiburan." Aku langasung terdiam.

"Jadi siapa nama anakmu?"tanyaku.

"Mereka kembar. Yang tua namanya Arinarington Arendalle Ashburn yang dipanggil Anna, kalau adiknya Halseyna Adrianna Ashburn atau Elsa."jawab Luke panjang lebar.

"Dan Annie?"tanya Alba.

"Araina Atrin Ashburn."jawab Luke sambil melihat jam tangannya.

"Bukannya namamu itu Luke Greory?"ucap Camaie bingung.

"Ashburn itu ibu mereka! Dan kalau kalian tanya kenapa nama tengah mereka itu sama sama A? Jawabannya adalah karna nama ibu mereka Ardtara Ellana Katrina Ashburn." Luke menjelaskan panjang lebar.

Tunggu!

Kalau Luke bisa mengawasi Winter pasti dia bisa mengawasi Dennis.

Tapi sebuah pertanyaan juga. Apa Dennis masih mau sama aku?

"Hey... Jangan melamun!"ucap Alizzi sambil menyenggol lenganku.

"Ya."jawabku malas.

Aku segera duduk di sofa.

"Kau tidak apa apa?"tanya Luke sambil memegang dahiku.

"Ya."jawabku lemas.

Hari ini adalah hari terburuk dalam hidupku. Aku berpisah dengan Dennis, tidak dijadikan pelacur tapi dibunuh, dan aku tidak akan pernah melihat adikku.

"Biarkan saja dia tidur!"ucap Luke.

Aku memejamkan mata dan membayangkan kalau aku sedang bersama Dennis. Mungkin aku bisa tertidur kali ini.

#########

22 January 2015

By : Jode "J.T" Thompson

#########

Wine (SOHL #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang