Tok! Tok! Tok!
Aku membuka pintu. Winter dan Henry.
"Well?"
"Tidakkah kau mau perkenalkan kami?"tanya Winter.
Aku hanya mengangguk dan membiarkan mereka masuk. Dennis masih ada di kamar.
Aku mengantar mereka kekamarku. Dennis sedang menonton tv. Aku hanya tersenyum saat Dennis melihat adikku dan pasangannya.
"Itu semua adikmu?"tanya Dennis.
"Bukan. Hanya yang perempuan. Yang laki laki ini pasangannya." Henry nyelonong menjawab.
"Oh... Siapa namanya?"tanya Dennis.
"Aku Hendrickson Howard Harley. Dipanggil Henry lahir di London."jawab Henry.
"Yang benar saja. Kau selalu menyebutkan London saat mengenalkan namamu!"ejek Winter.
"Pasti. I love London."jawab Henry santai.
"Lalu kau, Pirang!!!"ucap Dennis.
"Namaku bukan pirang! Aku memang pirang tapi namaku bukan pirang. Nama lamaku Winter Madilene dan nama asliku Madilene Hatty Chaseson. Kau bisa memanggilku Winter seperti biasa, atau Lennie bisa juga Hatty." Winter menjelaskan panjang lebar.
"Ok. Nama baruku Denver Dawson Diggory, nama asliku Dawson. Kau bisa panggil aku Digo, DenDigo, atau Dennis seperti biasa." Dennis ikut ikutan menjelaskan panjang lebar.
Winter memperhatikan Dennis. "Maleficent, suamimu tidak seumuran denganmu!"
"Huh?"tanyaku.
"Maleficent?" Dennis tertawa.
"Kami memanggilnya Maleficent."ucap Henry.
Winter melihatku penuh tanya. Aku baru ingat dengan pertanyaannya tadi. "Kami memang beda umur!"ucapku.
Dennis menarikku duduk dipangkuannya. "Kenapa? Kau juga mau menikah dengan Henry?"tanya Dennis.
"Can i ?"tanya Henry.
"No. Kalian masih 11 tahun. Nanti kalau kalian sudah 21 tahun. Kujamin kalian akan menikah dan punya rumah sendiri."aku buru buru menjawab.
"Kenapa? Kau sudah menikah, kan? Lagipula kau masih muda." Winter bingung.
"Umurku bukan 11 tahun."jawabku.
"Dan juga bukan 21 tahun. Secara fisik umurmu 14 tahun. Tapi Luke bilang umurmu 15 tahun. Dan Dennis umurnya 29 tahun. Jadi kalian beda sekali. Tapi kalian sudah menikah."jelas Henry.
"Ya. Itu adalah penjelasan Fisika yamg rumit dan sulit untuk anak seumurmu!"ucap Dennis.
Aku melihat melewati bahuku. Dan Dennis kembali mencium bibirku sekilas. Winter melihatnya. Aku menoleh ke arah adikku yang pirang itu.
"Apa kubilang!"ucap Winter.
"Kurasa kami akan kembali ke kamar."ucap Henry.
"Aku akan mengantarmu!"jawab Dennis sambil mencium bibirku lagi dan pergi mengantar Winter dan Henry.
Setelah mereka menghilang dipintu kamarku aku menyalakan tv. Aku menonton Nickelodeon. Ada series yang judulnya Bella And The Bulldogs. Aku menonton film itu sampai Dennis datang.
Dennis menciumiku lagi. Astaga! Kami akan melakukan itu lagi. Dan tak lama kemudian kami melakukannya. Ini akan jadi pagi yang indah bagi ku.
############
12 April 2015
By : JODE JT THOMPSON
###############