[Dennis]
Kulihat Wine yang tidur dengan lelapnya.
Itu karna pagi yang hangat tadi. Sekarang dia sudah tidak bisa berjalan. Kulirik jam yang ada di dinding.
Sudah jam 12 siang.
Betapa jahatnya aku ini.
Terserahlah itu salahnya juga siapa suruh aku gombal ya jadinya gini. Sampai lebih dari 5 ronde kan sudah...
Aku mengambil Ipodku dan memutar lagu yang tadi aku nyanyikan untuk Wine, Ever Enough - A Rocket To The Moon.
No i'm never gonna leave you darling
No i'm never gonna go regardless
Everything inside of me,
Is leaving in your heartbeat
Even when all the lights are fading
Even then,
If your hope was shaking
I'm here holding onI will always love you forever and more
For the push and the pull
I still drown in your love
And drink till i'm drunk
And all that i've done,
Is it ever enough?I'm hanging on a line here baby
I need more than ifs and maybes
We'll come down from the highest heighst
Still searching for the reason why
And now i know what it's like
Reaching from the other side
After all what i've doneI will always be yours forever and more
For the push and the pull
I still drown in your love
And drink till i'm drunk
And all that i've,
Is it ever enough?For all that it's worth,
Is it worth it?
Cause more that it's hard to desert it
For all that it's worth,
Is it worth it?
How do we know without searching?I will write you this song to get back what's ours
Would that be enough?I will always be yours forever and more
For the push and the pull
I still drowning your love
And drink till i'm drunk
And all that i've done,
Is it ever enough?For all that it's worth,
It is worth it?
Is it ever enough?
How could we know without searching?
Is it ever enough?Aku memang tidak suka lagu seperti ini. Tapi karna lagunya cocok untuk Wine. Jadi yah aku suka suka aja.
Aku ingat lagi ini hari terakhirku sama Wine.
Wine seandainya kita bisa sama sama selamanya. Aku gak bakal ngelakuin ini ke kamu.
Dan ini aku lakuin supaya kamu ingat aku.
"I Love You Wine Madeline"ucapku tulus dari hati sambil mengecup rambunya yang beraroma maskulin karna memakai sampoku.
Kupeluk Wine erat.
Dapat kurasakan Wine bergerak didalam pelukanku. Karna eratnya pelukanku.
"Jangan pergi Wine!"ucapku sambil mengeratkan pelukanku.
"Ya."suara serak menjawabku.
"Wine?"aku melepaskan pelukanku dan melihat Wine.
"Ya. Aku gak akan pergi!" Wine berkata lagi suaranya begitu serak dan bibirnya pun begitu kering.
"Aku ambil minum dulu ya..."ucapku sambil bangun dan berdiri.
Tapi Wine mencekal tanganku.
"Katanya jangan pergi?"tanya Wine.
"Bibir kamu itu kering sekali."jawabku.
"Ikut."pinta Wine.
"Iya."jawabku sambil tersenyum.
Wine ikut tersenyum.
Aku menggendong Wine karna dia tidak bisa berjalan. Dan tanpa dia bilang aku tau dia tidak akan bisa berjalan.
Aku mengambilkan untuknya segelas besar air es.
Wine meneguknya sampai habis.
Lalu Wine menarik leherku dan menciumku aku membalasnya dan mengangkatnya lalu mendudukkannya di atas meja yang ada didekatku.
Wine melumat bibirku dengan kasar dan itu membuat bibirku yang sedikit bengkak jadi sakit lagi.
Kami terus berciuman sampai akhirnya kehabisan nafas. Wine mengambil nafas lalu menarik leherku lagi. Tapi kutahan jadi dahi kami yang saling menempel.
"Kamu kenapa?"tanyaku sambil mengelus rambutnya.
Wine tidak menjawab hanya memurungkan wajahnya. Aku tau apa artinya itu.
"Gak usah takut. Aku disini buat kamu!"ucapku penuh persaan lalu mengecup bibirnya pelan,Wine sempat mencoba memangutku tapi kutarik lagi bibirku.
Aku sedang mencoba agar dia tidak membangunkan yang dibawah sana,karna kalau dia bangun pasti nanti dia bakal beneran gak bisa jalan.
"Kenapa harus begini?"ucap Wine lirih bahkan hampir tidak terdengar.
Kupeluk lagi dia.
Wine balas memelukku.
Ya.Kenapa harus begini?
Seandainya aku ketemu dia jauh sebelum ini semua terjadi.
"Jangan pergi!"ucapku sambil memeluknya lagi.
Seketika itu tumpahlah air mata Wine yang semenjak tadi ditahannya setengah mati.
Wine seandainya Eric si jerk itu gak nangkap kamu.
Aku pasti sama kamu selamanya.
Dan kamu gak bakal sedih kaya gini lagi.
"I love you Wine"ucapku lagi.
##############
29 Desember 2014
By:Jode "J.T" Thompson
##############