Chapter Thirty Six

40 4 0
                                    

"The World Is A Book Who Do Not Travel Read Only One Page."

- Saint Augustine

********

Aku melihat malam di Portland. Benar! Kami pergi saat waktunya sudah malam.

Aku masih mengingat pria itu. Sulit sekali melupakan daripada mengingat! Tiba tiba mobil yang kunaiki ini berhenti.

"Wiskey! Kau bisa beli bukumu disini!"ucap Alba sambil mematikan mobilnya.

Alba, Alma, dan Bree keluar dari mobil dan meninggalkan Si sejoli dan kembar merah yang sudah tertidur.

Aku masuk ke toko buku itu. Alba dan yang lainnya menungguku bergerak. Aku segera berjalan menuju rak pertama tapi tidak ada satupun buku yang buat aku tertarik sementara bagi Si Kembar pirang ada.

Aku dan Bree berpindah ke rak dua. Aku melihat buku yang berjudul Radiance by Allison Noel. Aku mengambil buku itu. "Kenapa kau suka sekali cerita hayalan?"tanya Bree saat aku melihat buku itu.

"Terserah denganmu!!! Tapi aku pilih ini!"balasku.

Bree yang kesal hanya asal mengambil novel yang ada di rak buku itu dan mengikutiku pergi ke Si Kembar Pirang yang ternyata sudah membayar buku miliknya.

Aku memberikan bukuku kekasir. Si petugas kasir menyebutkan harga buku itu. Dan... "God Damn It!!!"rutukku. Aku baru ingat aku tidak punya uang!!

"Ini!!!"ucap Alma sambil memberikanku seikat uang - aku tau itu gila, tapi memang seperti itu.

"Luke menyimpan itu untukmu!"ucap Alba.

"Aku dapat!!!"ucap Bree yang ada di belakangku sambil menunjukkan uangnya.

Aku mengambil uangnya dan membayar buku yang kubeli. "Radiance."ucap si petugas kasir. *Radiance=Sinaran

Aku hanya tersenyum dan menyingkir agar Bree juga bisa membayar bukunya. "Dead Girl Walking?"tanya si petugas.

"Dia hanya asal ambil!!!"aku menjawab.

"The World Is A Book Who Do Not Travel Read Only One Page."ucap si petugas.

"Who's that?"tanyaku.

"Saint Agustine."jawab Si petugas sambil menghitung uang yang diberikan Bree. "Thanks for coming!!!"ucap Si petugas saat sudah selesai menghitung uang Bree.

Kami keluar dari toko buku dan di belakang toyota kami ada mobil Luke. Luke yang duduk didepan membuka kaca mobilnya. "Cepat penerbangannya sebentar lagi!!!"ucap Luke.

"Really?"tanya Alma.

"Ya... Go On!!!"jawab Camaie.

Kami semua naik ke mobil dan tak lama kemudian kami ke perjalanan. "Tunggu dulu!!! Tidak ada bandara di Portland, kan?"tanyaku.

"Luke punya cara!!! Tenang saja!"jawab Alba yang sedang mengemudi.

Aku hanya menyimpan novel yang kubeli di tasku. Aku kembali menyandar di jendela mobil. Entah apa yang akan kupikirkan sekarang.

"Kau tau apa yang kulakukan kalau patah hati?"tanya Gerard yang sekarang menggantikan tempat Mundane.

"What?"tanyaku penasaran.

"Going nuts!"

"What you mean?"

"Going crazy!!! Do what you never do!"

"Dia tidak akan terbiasa Geggie!"ucap Mundane.

"Ok. Mungkin kau bisa menulis novel." Gerard memberikanku saran lain.

"Aku memang mau menulis novel berjudul Move On!"jawabku.

"Move On? Tepat!"ucap Gerard. "Kau bisa tulis itu di Wattpad!"lanjut Gerard.

"Ya. Tapi aku masih butuh inspirasi!"

"Kau akan segera dapat!"ucap Alba.

Mobil toyota ini tiba tiba berhenti. Aku melihat keluar. Ini bukan bandara. Tapi ada satu pesawat berukuran sedang yang mungkin bisa membawa 20 orang. Aku keluar dari mobil dan melihat tempat ini...

#############

18 Maret 2015

By: Jode JT Thompson

##############

Wine (SOHL #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang