Part 31

305 31 4
                                    

Selamat membaca ❤❤❤

Semoga harapanku akan bersinar layaknya mentari pagi,
Awal dari titik terang
sebelum purnama merebut tempatnya

Pagi ini Leyra berangkat sekolah sepagi biasanya, tidak ada pertambahan siang meskipun ia sudah tidak berjualan di sekolah seperti yang lalu.

Masalah jualan ia tetap tidak berhenti tetapi menitipkannya di warung depan sekolah. Hasilnya cukup lumayan meskipun pembagian labanya tidak terlalu menguntungkan.

"Serasi banget ya mereka berdua, duhhh coupleable banget."

"Pengen juga gue digituin."

Sayup-sayup suara pekikan dari beberapa siswi memasuki gendang telinganya membuat Leyra mengalihkan atensi dari semrawut pikirannya.

Perlahan namun pasti, langkahnya memelan kemudian berhenti, terpaku dengan pemandangan indah di depannya yang entah mengapa membuatnya tersenyum tipis atau malah getir? Entahlah, sungguh ada perasaan mengganjal yang membuat hatinya sakit.

Disana tampak ada sepasang siswa siswi yang bergandengan tangan mesra memasuki gerbang sekolah. Ya, Resti dan Leon. Meskipun Leon cenderung pendiam tetapi jalinan tangan yang mengerat diantara keduanya telah menegaskan suatu hubungan yang mendalam. Beberapa langkah di belakangnya, Bara dan Reno terlihat asik bercanda seperti biasa bahkan Geo juga tampak berjalan beriringan dengan mereka berdua walapun tetap dengan muka datar dan bibirnya yang diam merapat.

Leyra menghela napas panjang, kalau dipikir-pikir Resti memang cantik. Meskipun tidak tinggi tetapi didukung body langsing, mata kecoklatan terang, alis dan bulu matanya yang tebal serta potongan rambutnya sebahu menambah kesan imut. Sangat kontras jika dibanding sikapnya.

Buru-buru Leyra membuyarkan lamunannya saat dikagetkan ada bel satu kali yang pertanda ketua kelas diwajibkan untuk berkumpul karena ada kegiatan Jum'at pagi.

Jam sudah menunjukkan pukul 08.30 ketika Leyra mulai merebahkan pantatnya pada kursi kayu disebelah gazebo pojok yang sepi anak-anak karena rata-rata memanfaatkan waktu istirahat singkatnya dikantin setelah berakhirnya waktu bersih-bersih di hari Jum'at ini. Mungkin hanya Leyra satu-satunya yang duduk terdiam seorang diri seperti ini. Semua yang hilir mudik di depan sana selalu berkelompok atau sekedar berpasangan.

Perlahan Leyra menepuk-nepuk pungungnya yang mungkin kotor karena menyender pada pohon matoa, ia akan menuju kelas karena dirasa akan lebih baik jika waktunya dipergunakan sebaik mungkin untuk belajar. Sudah kurang seminggu lagi UAS, tidak terasa kelas XII ada di depan mata. Leyra bercita-cita ingin mendaftar beasiswa di Universitas Negeri Su***aya setelah lulus nanti. Ia akan meneruskan bakat lukisnya di Univ tersebut yang kebetulan menampung jurusan seni rupa sekaligus pendidikan, jadi bukan jurusan murni yang kedepannya tidak bisa mengajar. Semoga apa yang ia inginkan kali ini dapat tercapai.

Dear DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang