Part 12

649 54 0
                                    

Terimakasih sudah setia membaca ceritaku☺
Selamat membaca❤❤❤

Tidak kurang dari seminggu Leon terbaring di rumah sakit, hari ini ia sudah diperbolehkankan untuk pulang. Tangan Leon memang masih perlu perawatan tetapi hal ini bisa diatasi dengan rawat jalan dan kontrol secara rutin supaya bisa kembali seperti sediakala dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Selama seminggu ini hampir setiap hari Reno, Geo dan Bara selaku sahabat barunya Leon mengunjungi rumah sakit setelah mendengar kabar Leon tidak masuk sekolah karena kecelakaan.

Hari  ini ketiga sahabatnya dan juga Leyra datang kerumah sakit untuk mengantar Leon pulang. Sikap Leon yang acuh tak acuh pada mereka tidak menyebabkannya menjauh karena mereka merasa bahwa di balik sikap yang Leon tunjukkan, Leon masih memiliki hati yang tulus. Meskipun hubungan Leon dan Leyra masih terkesan canggung, Leyra tetap dengan suka rela kerumah sakit untuk mengantarkan Leon pulang ke apartemennya biarpun ia harus mengorbankan hari minggunya untuk tidak jualan koran.

Leyra sebenarnya tidak mengira kalau Reno, Geo dan Bara juga ada disana karena biasanya ketika Leyra menjenguk Leon sepulang sekolah mereka belum pernah terlihat. Kenyataannya mereka selalu datang beberapa saat setelah Leyra pergi karena mereka datang bersamaan dan Reno selalu merecoki untuk membawa buah yang diperuntukkan Leon atau sekedar camilan untuk menemani mereka mengobrol.

"Yon, gue ga nyangka ternyata lo gercep juga. Baru satu hari masuk sekolah, cupu dah lo sikat aja." bisik Reno ke Leon sambil terkikik bersama Bara

"Iya gue juga ga nyangka baru satu hari loh. Si Ley kayaknya polos gitu jangan cari kesempatan dalam kesempitan lo yon." goda  Bara masih dengan tawa yang sepertinya tidak bisa ia sembunyikan lagi.

"Berisik."

Saat ini Bara, Leon, Reno dan juga Leyra yang terpaksa berada dalam satu mobil. Biasanya Bara, Reno dan Geo selalu membawa motor tetapi karena mereka akan ke rumah sakit sekagus mengantar Leon jadinya mereka sepakat untuk memakai mobil Bara. Untung saja Geo tadi bersikeras untuk membawa motor dengan alasan udara di mobil Bara terasa pengap padahal AC selalu nonstop, menjadikan Bara sempat menampol kepalanya karena tidak terima mobil kesayangannya dihina.
Jika saja salah satu dari mereka tidak membawa motor pasti tempat duduk akan penuh sesak.

Leyra sebenarnya sudah akan pulang ketika mengetahui sahabat Leon ada disana. Tetapi mereka memaksanya untuk tetap ikut menjadikan Leyra untuk terduduk canggung mendengar bisikan dari Bara dan Reno yang seperti sengaja dikeraskan.

Bayangkan bagaimana bisa itu di sebut berbisik jika Bara dan Reno yang posisinya berada didepan dan berbicara sampai Leon yang duduk bersama Leyra di belakang mendengar jelas kata-katanya.

Meskipun jarak antara Leon dan Leyra seperti dapat dibuat lapangan sepak bola tetapi Leyra tetap terduduk canggung di sudut, Leyra juga dapat merasakan lirikan tajam Leon kepadanya beberapa kali.

" Ehm.. Ehm.. Kayaknya lo ngelihatnya gak usah gitu juga kali yon." Ejek Bara sambil berdeham tidak jelas.

" Ngelihat ya ngelihat aja ga usah pakek jurus lirikan silet gitu. Biar apa cobak di tajem-tajemin gitu, bisa-bisa kepala si Ley bolong lo tatap mulu." celetuk Reno yang di balas jitakan dari Bara yang salah satu tangannya memegang setir.

"Ngomong gak dipikir dulu, anak orang itu. Dasar otak udang." ucap Bara dengan menyembunyikan ketawa saat melihat ekspresi Leon di kaca mobil.

" Ye.. enak aja ngatain gue otak udang. Lo aja kali otak air." sungut Reno

"Ya bagus dong, mengalir terus idenya." ucap Bara dengan bangga

"Bagus apanya? Yang ada airnya kotor, banyak sampahnya sampai-sampai otak lo isinya kotor semua." ucapan Reno yang menyebabkannya mendapatkan jitakan kedua dari Bara.

"Berisik." Ucap singkat dari Leon yang dilanjutkan dengan lirikan tajam ke Reno lalu ke Bara. " Nyetir aja yang bener."

" Huft.. mobil, mobil gue. Kenapa gue ngerasa jadi sopir ya." gerutu Bara yang sengaja ia keraskan sambil menatap sewot ke sahabat-sahabatnya yang seolah jadi penumpang di mobil miliknya.

"Udah.., terima nasib aja." ucap Reno cekikikan

Leyra merasa meskipun kata-kata mereka penuh dengan olok-olokan dan gerutuan, tetapi justru memperlihatkan seberapa dekat hubungan mereka. Leyra berfikir bahwa Leon telah mendapatkan teman yang tepat. Yah.. meskipun disekolah sahabat-sahabatnya Leon terkenal dengan tukang buat rusuh tetapi Leyra belum pernah mendengar mereka membuat masalah dengan orang yang tidak bersalah. Berbeda dengan beberapa geng cabe yang suka membully orang.

Diluar jendela mobil, tampak Geo yang mengendarai motor sambil mengikuti mobil yang mereka kendarai dengan kecepatan yang stabil. Wajahnya Geo selalu datar dan dingin yang membuatnya hampir sama dengan Leon. Namun entah mengapa Leyra merasa bahwa Leon sebenarnya pribadi yang hangat dibalik sikap dinginnya.

_______________________

Beberapa menit kemudian mereka sampai di apartemennya Leon. Menurut informasi yang mereka peroleh setelah menanyai Leon beberapa saat yang lalu. Leon disini tinggal sendiri hanya ada pembantu yang akan datang di pagi hari sebelum Leon berangkat sekolah dan akan langsung pulang ketika sudah menyiapkan makan pagi dan siang serta selesai membersihkan apartemennya.Tentu saja apartemen Leon tampak rapi meskipun tidak dihuni seminggu ini.

Dear DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang