part 2

1.3K 110 8
                                    


3 bulan kemudian

Ryan bekerja keras kesana kemari demi kesembuhan putrinya yang ia beri nama Leyra Carenina Erante. Ryan bertekad untuk bisa membiayai operasi putrinya yang tidak sedikit jumlahnya. Ia yang seharusnya menutup bengkelnya jam 5 sore menjadi jam 11 malampun tetap melayani memperbaiki motor selain itu Ryan juga membuka cuci motor dan juga mobil.

Tak terasa satu tahun sejak kelahiran Leyra sudah terlewati. Karena persaingan yang ketat, hasil yang Ryan peroleh sama sekali belum mencukupi. Jangankan untuk pencangkokan jantung, untuk operasi mata pun masih sangat kurang. Di lain pihak kebutuhan sehari-hari pun juga meningkat. Ryan juga harus menghidupi anak sulung dan juga istrinya. Keadaan ini memaksa Elina untuk bekerja sampingan sebagai buruh cuci ditengah kesibukannya sebagai ibu rumah tangga.

Malam ini lain daripada biasanya. Sudah pukul 23.10 tetapi Ryan tak kunjung pulang, perasaan Elina benar-benar tidak enak. Elina menunggu diteras rumah sambil menggendong Leyra yang sangat sulit untuk di tidurkan. Sedangkan Leona sudah tertidur dikursi ruang tamu karena kelelahan menunggu ayahnya pulang.

Dilain tempat, Ryan sedang membereskan alat bengkelnya dan bergegas untuk pulang. Hari ini bengkelnya lumayan ramai.

"Alhamdulillah hari ini lumayan ramai semoga aku bisa secepatnya membawa putriku berobat." gumam Ryan sambil menutup bengkelnya.

Letak bengkelnya yang berada di dekat jalan raya menjadikannya sudah terbiasa dengan bunyi klakson kendaraan yang bersahutan. Ryan tak menyadari bahwa ada truk yang melaju kencang keluar dari jalurnya menuju ke arah bengkelnya. Ia tak sempat untuk mengelak dan terseret truk tersebut sampai menabrak bengkelnya.

Ryan dilarikan di rumah sakit terdekat tetapi ia tak terselamatkan. Bengkel juga rusak parah, beberapa motor yang masih dalam proses perbaikan juga ringsek. Kompensasi untuk kecelakaan hanya mencukupi untuk biaya rumah sakit dan juga pemakaman sedangkan untuk mengganti kerugian untuk motor yang rusak Elina menjual rumahnya dan tinggal bersama Erna saudara iparnya.

Sejak saat itu baik Elina ataupun keluarga Erna sama-sama tak menyukai Leyra. Mereka menyalahkannya sebagai penyebab Ryan kecelakaaan karena terlalu bekerja keras dan mekikirkan biaya pengobatannya. Elina hanya merawat dengan baik Leona selalu mendengarkan perkataannya dan tidak memedulikan Leyra yang selalu sakit hati melihat besarnya perhatian orang tuanya kepada kakaknya. Elina hanya membiayai pendidikan Leyra sampai SMP, Ia acuh pada pendidikan anaknya. Jika Leyra ingin melanjutkan ke SMA ia harus bekerja untuk membiayai sekolahnya sendiri.

Flashback of

Dear DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang