Part 6

836 82 0
                                    

Jangan lupa vote dan komennya ya guys😅. Selamat membaca..❤❤❤

Bel sekolah sudah berbunyi, hari ini sehabis upacara waktunya mata pelajaran bahasa Indonesia yang membuat banyak siswa mengantuk saking panjangnya melihat paragraf bacaan dan juga mendengarkan penjelasan dari guru.

Di kelas, Leyra duduk paling depan pojok dekat jendela. Jika di lihat kelas ini penataan duduknya yang paling depan diisi dengan anak cupu yang selalu kemana-mana bawa buku terus mendengarkan jika di ajar oleh guru, semakin kebelakang tempat duduknya akan diisi oleh siswa-siswi nakal yang hobi tidur, HPan atau dandan di kelas saat guru menerangkan. Seperti yang terjadi saat ini.

Jika ditanya mengapa mereka banyak yang masuk ke SMA ini yang katanya elit dan seharusnya diisi oleh siswa-siswi yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata, jawabannya adalah banyak diantara mereka yang mengandalkan uang atau jabatan dari orang tuanya sehinga memuluskan jalannya mereka untuk masuk di SMA Garuda Sakti ini.

Bel tanda istirahat telah berbunyi. Siswa-siswi berhamburan keluar kelas ada yang di kantin ataupun ngobrol-ngobrol di luar untuk melepas kepenatan. Selama ini Leyra biasa tetap dikelas atau mengunjungi perpustakaan. Karena menurutnya dengan membaca banyak buku akan menghilangkan kesunyian.

Leyra berniat ke perpustakaan untuk mengembalikan buku yang ia pinjam. Di perjalanan menuju ke perpustakaan ia sayup-sayup mendengar obrolan heboh dari siswi-siswi sepanjang koridor.

"Hey, lo tadi lihat nggak anak baru yang masuk kelas XI IPA 2?"

"Iya gue tadi lihat, sumpah keren banget njir."

"Namanya kalo ga salah Leonel Gilvano Ravier"

"Gila!!! Keluarga Ravier? Yang bokapnya punya perusahaan gede itu ya?"

"Iya yang nyokapnya keturunan LA. Jadi mukanya agak bule-bule gitu."

Leyra hanya mendengarkan sambil lalu saja. Ia sama sekali tak berniat mengobrokan sesuatu yang ga bermanfaat, yahh lagi pula siapa yang di ajak mengobrol?

Di tengah perjalanan karena pikirannya yang kesana kemari dan tidak merhatikan jalan, Leyra hampir saja menabrak seseorang. Untung saja ia tidak sampai terjatuh.

"Hehh, Cupu!! Mata lo ga guna ya!!" Hardiknya dengan kasar.

Ia mendorong Leyra hingga tiga buku tebal yang di bawanya terjatuh dan punggung Leyra menabrak dinding dengan keras.

"Maaf.." Hanya itu yang bisa Leyra katakan sambil menahan nyeri di punggungnya.

Setelah anak itu pergi, Leyra hanya bisa membereskan bukunya yang terjatuh dan beranjak berdiri. Ia baru tersadar bahwa ia menjadi pusat perhatian siswa-siswi yang berkerumun dekat situ dan dari yang ia dengar ternyata cowok yang menabraknya bernama Leonel.

Entah mengapa ia merasa akrab melihat Leonel. Leyra berharap semoga dengan kejadian tadi tidak akan menyebabkan masalah kedepannya karena Leyra yakin jika yang di jadikan bahan bicaraan sedari tadi tidak lain adalah cowok itu.

Setelah mengembalikan buku. Leyra langsung kekelas dan mencoba melupakan hal tadi yang menimpanya.

Leonel pov~

Kalian pasti udah tau nama gue, yups Leonel Gilvano Ravier. Gue anak sulung dari keluarga Ravier. Bokap, Nyokap sama adik gue, Larisa Queensa Ravier, tinggal di LA sedangkan gue memutuskan pindah ke Indonesia. Awalnya mereka ga setuju tapi akhirnya menerima keputusan yang gue ambil setelah gue ancam bakal putus sekolah kalau ga disetujui.

Hubungan gue sama nyokab bokab emang ga akur. Mereka ga pernah anggep gue ada dari kecil dengan alasan adek perempuan gue harus lebih di perhatikan karena kena Leukimia dari kecil. Apapun yang gue lakuin mereka ga pernah peduli.

_______________

Hari ini gue mulai masuk ke sekolah yang baru saja kemarin menerima surat pindah dan persetujuan dari sekolah lama.

Jangan pikir dengan gue pindah bakal ngilangin kebiasaan balapan liar sama kebut-kebutan dijalan. Ditilang? sama sekali ga takut toh mereka gue kasih duit udah pergi.

Pagi ini karena jalan masih sepi kendaraan pikirku waktu yang pas buat kebut-kebutan dijalan menuju sekolah sekalian biar ga kesiangan, ada waktu dikit buat tidur di kelas.

Waktu berlalu dengan begitu cepatnya, tak berselang lama jam menunjukkan waktu istirahat. Rencananya gue mau ke rootoft cari angin sekalian ngerokok. Gue jalan biasa aja ga memedulikan obrolan ataupun lirikan genit dari para cabe, udah biasa ga bakal kemakan, pikir gue.

Pas lagi enak-enaknya jalan ehh ada cewek cupu yang nabrak gue. Resek banget ga sih? Trik kayak gini udah biasa kali digunain, ga mempan buat gue apalagi mukanya yang sok polos dan tertindas mengingatkan banget sama adek gue. Gue dorong dia dengan kasar lalu berlalu pergi.

"Hehh, Cupu!! Mata lo ga guna ya!!"

Bikin rusak mood gue aja.

Dear DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang