Part 7

756 72 4
                                    

Gambar di atas merupakan desain yang di buat oleh Leyra seperti yang telah di ceritakan di part ini. Author kesulitan menampilkan gambar di sela-sela paragraf.Jadi Author tampilkan di awal saja ya..😅😅😅

Jangan lupa vote dan komennya ya guys ☺. Selamat membaca ❤❤❤

Author  pov~

Bel pulang sekolah berbunyi nyaring. Siswa-siswi segera berhamburan keluar kelas menuju ke tempat parkir kendaraannya atau sekedar menunggu jemputan. Beda halnya dengan Leyra, Ia tak berniat langsung pulang. Setelah ke kantin untuk mengambil hasil penjualan kuenya, Leyra bergegas menuju ke ruang eskulnya.

Di SMA Garuda Sakti ini memang para siswa-siswinya diwajibkan untuk mengikuti salah satu eskul yang diminati. Disini Leyra memilih eskul lukis  karena memang dari kecil ia memiliki bakat di bidang lukis dan menurutnya seni lukis merupakan satu-satunya eskul yang tidak menguras tenaga dan membutuhkan biaya yang banyak, bahan dan alatnya seperti kanfas, cat maupun kuas dan lain sebagainya telah disediakan oleh sekolah.

Eskul Lukis ini hanya perlu dihadiri dua hari dalam satu minggu yaitu Senin dan Rabu , selebihnya boleh datang tetapi tidak wajib. Hari ini tugas yang yang diberikan kepada anak lukis yaitu menggambar ragam hias pada kertas sebagai desain yang nantinya di realisasikan pada cobek di hari Rabu nanti.

Tepat pukul 05.30 eskul baru selesai dan Leyra bergehargas ke tempat parkir untuk mengambil sepedanya dan segera pulang.

Langit sudah mulai gelap. Mendung-mendung tebal semakin menutupi semburat kemerahan yang seharusnya dihasilkan oleh mega di sore hari

Saat di tengah jalan Leyra menghentikan sepedanya untuk berteduh karena hujan sudah mulai turun dengan derasnya. Ia takut jika tasnya basah karena tak membawa payung ataupun jas hujan. Sebagian rok dan lengan bajunya sudah basah. Leyra mulai menggigil kedinginan.

Dari jauh Leyra melihat motor sport yang melaju dengan kencang menyalip bus dari pinggir jalan. Mungkin karena jalan licin motor tersebut terpeleset ke kiri jalan, si pengendara terpelanting menabrak batu.

CKIITTTT....

BRUUKKKKK..

Segera saja banyak orang yang mengerumuni untuk menolongnya termasuk Leyra. Setelah helm sipengendara dilepaskan, Leyra mengenali kalau si pengendara itu ternyata adalah Leonel.

"Saya mengenalnya, anak ini teman saya." ucap Leyra dengan panik

"Ya sudah temani temennya ke rumah sakit ya dek, saya telpon ambulan dulu." Ucap seorang bapak-bapak sambil mengangkat telponnya.

" Aduh darah di lengan kanannya banyak banget." Seru seorang ibu-ibu setelah melihat jaket hitam yang dipakai Leonel basah oleh darah.

Tidak lama kemudian ambulan sudah datang. Leyra ikut serta di ambulan untuk mengantar Leonel ke rumah sakit.

_______________

Sekitar 15 menitan, ambulan telah sampai di rumah sakit terdekat. Leonel segera saja di larikan ke UGD. Leyra menunggu di luar dengan cemas, ia menghawatirkan keadaan Leonel juga bingung siapa yang harus ia hubungi untuk dimintai tolong dan mengurus administrasi sedangkan Leyra sama sekali tidak kenal orang tua ataupun teman dekat Leonel. Ia menggenggam HP Leonel yang di berikan oleh bapak-bapak tadi waktu mengecek keadaan Leonel sebelum dilarikan ke rumah sakit.

Perlahan Leyra membuka HP nya Leonel yang berhasil diselamatkan. Leyra bersyukur setidaknya layar HPnya tidak menggunakan pasword ataupun pola untuk membukanya. Segera saja membuka kontaknya. Disitu tertera hanya tiga nomor yang tersimpan  yaitu Mommy, Bi Inah dan Adek manja. Leyra bingung harus menelpon yang mana. Akhirnya Ia memilih menelpon mamanya Leonel.

TUUTTT.. TUUTTT..

Telpon tersebut baru di angkat setelah pangilan ke tiga.

" Halo, ada apa Leon? Mama lagi sibuk ini, adekmu penyakitnya lagi kambuh. Kalau ga ada yang penting mendingan ga usah telpon." terdengar suara mamanya Leon di telpon dengan nada lelah yang sangat terlihat dari nada bicaranya.

"Ma'af Tante, saya Leyra temannya Leon. Sekarang Leon ada di rumah sakit karena kecelakaan. Keadaannya, tangan kanannya patah tetapi selebihnya baik-baik saja." Jelas Leyra sesuai dengan apa yang tadi dokter ucapkan sekeluarnya dari ruang UGD.

"Aduhh.. anak itu selalu aja ceroboh. Ya sudah Tante akan segera kesana. Terimakasih ya sudah mengantarkan Leon kerumah sakit."

Praankkk..

Sebelum Leyra menjawabnya terdengar suara pecahan kaca di sana selanjutnya ada banyak suara gaduh. Leyra bingung harus bagaimana.

" Dek, Tante ga jadi kesana. Tolong kamu jagain Leon dulu, adeknya Leon lagi drop. Nanti Tante tranfer uangnya buat biaya pengobatan Leon, sebutkan saja nama rumah sakitnya." ucap mamanya Leon dengan nada tergesa-gesa, nafasnya tak beraturan. Sepertinya mamanya Leon sangat mengkhawatirkan keadaan putrinya.

"Iya Tan. Nama rumah sakitnya adalah rumah sakit Aditama."

"Ya sudah, terimakasih ya dek. Tolong jagain Leon."

"Iya Tan. Sama-sama."

Setelah panggilan terputus, Leyra memutuskan untuk menjenguk Leon di ruang perawatannya. Leon masih belum sadar juga, Leyra berniat untuk pulang dan menjenguknya keesokan harinya setelah pulang sekolah karena sekarang Elina pasti sedang mencarinya tetapi ia tak tega untuk meninggalkan Leon sendirian tanpa penjagaan.

Akhirnya setelah satu jam menungguinya, Leyra memutuskan untuk pulang.

________

Pukul 21.00 Leyra sampai di rumah. Ia sangat lelah dan ingin segera mandi, tubuhnya kedinginan karena tadi ia tak sempat ganti pakaian.

BRAKK..

" Kelayapan kemana aja kamu jam segini baru dirumah." bentak Elina sambil menggebrak pintu yang memang sudah terbuka lebar sedari tadi.

"Maafin Leyra ma, pulang terlambat. Tadi Leyra bantuin nganter temen kerumah sakit karena kecelakaan."

"Apa ga ada keluarganya!!! Banyak alasan!!"

PLAKK..

Dear DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang