Terimakasih sudah setia menbaca ceritaku 😊😊
Selamat Membaca ❤❤❤Beberapa saat yang lalu Leyra sudah pulang diantar oleh Geo atas paksaan Reno dan juga Bara, padahal Leyra sudah bilang kalau dia bisa pulang sendiri. Lagipula jam masih menunjukkan pukul 02.00 siang dan tadi berangkatnya ke rumah sakit Leyra juga naik angkot.
Selama Leyra bersekolah disana, Geo terkenal irit bicara dan tidak seorangpun cewek yang pernah duduk disadel belakang motornya.Leyra heran juga kenapa Geo bisa sahabatan sama Bara dan juga Reno yang ceriwis padahal Geo dingin dan cuek, mau-maunya dia dipaksa sama mereka. Leyra juga baru tahu sekarang kalau ternyata cowok yang selama ini dibicarakan oleh sebagian besar teman-temannya ternyata cukup ramah.
Karena hari ini Leyra tidak jualan koran, ia sudah menitipkan kue-kuenya ke warung di dekat rumahnya. Leyra masih memikirkan tawaran yang tadi diberikan oleh Bara untuk menitipkan kue-kuenya di sie kewirausahaan OSIS saja, kue yang terjual pasti lebih banyak.
Bagaimanapun juga kalau yang mengusulkan Bara pasti diterima. Meskipun Bara dan Reno hampir sama gesreknya, Bara otaknya lebih cerdas dan ia menjabat sebagai wakil ketua OSIS. Jadi tidak heran jika usulan dari Bara akan mudah disetujui apalagi ketosnya Geo.
Malam ini tidak banyak pekerjaan rumah yang harus ia selesaikan. Setelah mengerjakan tugas buat besuk, Leyra membaca beberapa buku untuk membuat ringkasan.
Suatu kebiasaan bagi Leyra untuk membuat ringkasan pada masing-masing bab disetiap mata pelajaran yang akan ia pelajari sesudahnya. Ia akan memberikan beberapa gambar disetiap lembar yang ditulis supaya lebih detail dan menarik ia baca. Hitung-hitung mengasah hobinya di bidang lukis.
Setelah beberapa saat kemudian rangkumannya telah selesai ia buat. Leyra melihat jam sudah menunjukkan pukul 21.30, ia menutup bukunya dan bergegas sholat isya'. Leyra selalu mendoakan yang terbaik untuk kedua orang tuanya dan semua anggota keluarganya. Di setiap do'anya, ada rindu yang selalu menyelinap dihatinya untuk sang ayah.
Tak lama kemudian Leyra bersiap untuk tidur. Ia berfikir besuk saja mengabari Bara, Ia sudah setuju untuk menjual kuenya ke sie kewirausahaan OSIS. Meskipun Leyra sedikit bingung bagaimana cara menemui mereka di sekolah. Secara, Leyra jarang keluar kelas.
Kalau harus kekelasnya, Leyra tidak berani. Bagaimanapun juga Bara, Reno dan juga Leon satu kelas dengan Resti beserta gengnya, orang-orang yang biasanya membully Leyra. Apa harus ke ruang OSIS? Meskipun anak-anak OSIS kelihatannya baik, tetapi kebanyakan dari mereka sebenarnya angkuh dan suka menjatuhkan temannya walaupun satu angkatan untuk perebutan jabatan atau sekedar exist didepan senior atau guru, ditambah sifat senioritasnya yang selalu membuat para anggota junior selalu diperlakukan semena-mena.
Pernah kapan hari Leyra kembali kesekolah karena ada buku yang tertinggal, karena hari itu pas hari larutnya (latihan rutin) OSIS. Tidak sengaja ia melihat para anak junior disuruh push up lebih dari seratus kali hanya karena terlambat hadir di lapangan karena ganti seragam.
Menurut kata temanku dulu waktu kelas X, memang hukuman seperti itu diberlakukan karena ganti seragampun ada menitannya kalau terlambat berapa detik, hukumannya akan dikalikan jumlah anggota.Sekarang temanku pindah sekolah karena dia tidak sanggup mengikuti organisasi tersebut dan tidak bisa keluar karena terancam dilepas jabatan secara tidak hormat karena sudah melebihi waktu pelantikan pernyataannya. Padahal dia adalah satu-satunya teman Leyra disekolah ini.
Leyra memutuskan untuk tidur dan memikirkan besuk saja urusannya dengan Bara.
______________________
Hari senin ini Leyra melakukan aktivitas seperti biasa. Bangun paling pagi, mencuci pakaian agar sepulang sekolah sudah kering, menyiapkan sarapan dan makan siang, mengemasi kue untuk dijual lalu bersiap untuk berangkat sekolah. Hanya saja hari ini sedikit berbeda, entah mengapa ia sedikit gugup dan perasaannya agak kurang enak. Sampai-sampai Leyra lupa membawa bekal padahal hari Senin waktunya ekstrakurikuler lukis. Ia tak sempat sarapan dan terancam tidak bisa makan siang karena Leyra tidak pernah diberi uang saku semenjak SMA dan uang hasil jualan baru ia ambil sepulang sekolah. Bagaimanapun juga Leyra tidak bisa pulang hanya untuk mengambil bekal karena takutnya terlambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Diary
Teen Fictiontentang perasaan yang selalu tersakiti tentang cinta yang sulit untuk tak saling melukai dan tentang kepedulian yang membuatku selalu menjadi bayangan