Leyra pov~
" Dasar anak ga berguna bawa sial!!! Kamu itu harus contoh kakakmu Leona, belajar yang rajin dapat universitas yang bonafide bukan kayak kamu udah ga normal bodoh lagi!! " bentak Elina, mamaku, sambil melemparkan buku raportku.
"Lebih baik kamu sekarang belajar yang rajin sana! awas aja sampai malu-maluin lagi ga akan mama akuin kamu anak mama!!" ucapnya sambil berlalu pergi.
Aku hanya bisa terdiam bagaimanapun aku memang kurang normal, fisik ku lemah dan aku tak sepintar kakakku yang selalu juara kelas dan memenangkan Olimpiade-olimpide di luaran sana. Aku tak pernah menyalahkan takdir meskipun dengan keadaanku sekarang dan penyakit yang kuderita aku masih mempunyai mama yang merawatku dari kecil sampai sekarang meski ia sekalipun tak pernah membagi kasih sayang yang sama dengan kakakku.
Ku pandangi foto keluargaku yang tergantung di meja rias usang kamarku. Mereka semua tersenyum tampak nyata. Di sana ada mama duduk di sebelah kak Leona yang saat itu masih berusia sekitar 3 tahun dan ada ayahku yang tertawa sambil merangkul pundak mamaku dan aku yang ada di pangkuannya. Andai saja peristiwa itu tidak terjadi pasti kita akan tetap seperti itu. Sekali lagi aku ga nyalahin takdir tapi aku nyalahin diriku sendiri semua itu di luar kehendakku.
Flashback
"Bagaimana dok keadaan istri dan anak saya. Tolong selamatkan keduanya." tanya Ryan, ayah Leyra, yang tak bisa menutupi ke panikannya.
" Istri dan anak anda berhasil di selamatkan. Istri anda baik-baik saja namun karena pendarahan hebat, anak anda lahir secara prematur, fisiknya sangat lemah bagian ubun-ubun sampai tengkorak bagian belakang masih sangat rawan dan pada sudut-sudut matanya mengeluarkan darah. berdasarkan hasil pemeriksaan kami mata anak anda tidak akan bisa terbuka selebar orang pada umumnya dan anak anda memiliki penyakit lemah jantung." ucap dokter menjelaskan panjang lebar pada Ryan yang tampak syok sambil menenangkan Leona yang menangis di gendongannya.
" Apakah anak saya bisa disembuhkan dan kembali normal seperti anak-anak lainnya dok?"tanya Ryan
" Mengenai mata anak anda akan dapat kita capai dengan melakukan operasi sedangkan untuk jantung anak anda kita memerlukan pendonor untuk operasi pencangkokan jantung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Diary
Teen Fictiontentang perasaan yang selalu tersakiti tentang cinta yang sulit untuk tak saling melukai dan tentang kepedulian yang membuatku selalu menjadi bayangan