Mana nih yang nunggu ALGARICK?
Sambil nunggu adzan, ditemenin sama Bella Dan Al enak kali ya?
Happy reading
Melihat tubuh Bella yang terduduk lemas di lantai basah kamar mandi, membuat Al segera menghampiri gadis itu dan kala ingin mengangkatnya, Bella menolak, gadis itu menepis kedua tangan kekar Al yang ingin merengkuh tubuhnya.
Diam sejenak, Al memainkan lidahnya di rongga mulut dengan kedua tangan yang memegang pinggangnya. Persetan dengan penolakan gadisnya, Al segera mengangkat tubuh Bella dan membawanya keluar dari kamar mandi. Gadis itu terus berontak meminta melepaskan bersamaan dengan air mata yang mengalir. Bahu dan kakinya semakin sakit setelah ia terus memberontak keras.
"Lepas, pergi, aku gak sudi liat muka kamu," usir Bella dengan teriakan merdunya.
"Jaga ucapan kamu, Arabella," tegur Al membuat Bella semakin terisak.
"Kamu jahat, Al," lirih Bella sesenggukan membuat Al tidak tega melihatnya. Pertama kalinya ia merasa kasihan kepada seorang perempuan.
"Kamu pikir aku boneka? Yang seenaknya bisa kamu apa-apain, aku manusia, Al, aku punya hati," Bella semakin terisak kala Al merengkuh tubuhnya erat.
"Sorry..." lirih Al. Hanya itu yang mampu ia ucapkan setelah apa yang dilakukannya kepada gadisnya.
Bella hanya diam dengan suara tangis yang mulai mereda. Gadis itu enggan membalas pelukan kekasihnya. Pikirannya masih terngiang dengan apa yang dilakukan oleh Al-- Ah, lebih tepatnya, Leo, lelaki iblis itu.
"A-aku mau sendiri, kamu keluar," pinta Bella.
"Aku disini," Al menyahut.
"Keluar."
"Nggak."
"Keluar, Al!"
"Nggak, sayang..."
"Shhh," Bella meringis ketika bahunya tak sengaja tersenggol oleh lelaki itu.
"Sakit?"
Bella menggelengkan kepalanya, ia menyandarkan kepalanya di kepala ranjang untuk menghilangkan rasa perih di bahunya. Entah berapa banyak sayatan yang lelaki itu berikan, yang pasti bahu Bella sangat sakit dan sulit untuk digerakkan. Ditambah kakinya, Bella merasa jika hidupnya benar-benar sial.
Sekarang ia tidak bisa apa-apa setelah apa yang terjadi dengan kedua kakinya. Pergi ke kamar mandi saja, Bella terus memegang tembok di sepanjang jalan. Kakinya terasa lemas walau hanya untuk menginjak lantai saja.
"Makan, minum obat, biar cepet semb--"
"Buat apa aku sembuh kalo kamu bakal lakuin lagi?" Bella memotong ucapan Al.
"Aku lakuin karena kamu salah, aku peringatin kamu dari awal, dan kamu dengan mudahnya melanggar, aku gak akan lakuin apapun yang buat fisik kamu sakit selagi kamu nurut," peringat Al dengan satu tangan mengusap surai Bella lembut.
"Aku nurut, dia sepupu--"
"Stop it!"
"Sekali lagi aku liat kamu berhubungan sama laki-laki lain, kamu tau akibatnya," bisik Al dengan suara baritonnya. Napasnya menerpa permukaan kulit telinga Bella, membuat gadis itu memejamkan matanya sejenak. Bau mint yang keluar dari mulut Al, membuat Bella suka.
"Aku ambil makan sebentar," ucap Al sembari beranjak dari duduknya. Sebelum pergi, Al menatap wajah memerah Bella yang ternyata juga menatapnya. Senyum tipis tercetak dari bibir Al, lelaki itu membungkukkan badannya, lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Bella dan mendaratkan ciuman singkat di pipi gembul gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGARICK [SUDAH TERBIT]
Teen FictionMengandung kata-kata kasar dan adegan kekerasan. part masih lengkap! Algarick Leonard siapa yang tidak mengenal pria tampan nan kejam yang menjabat sebagai ketua ARGASA yang sangat disegani di seluruh penjuru kota. Hidupnya yang penuh dengan kebeba...