ALGARICK'14

121K 9.1K 361
                                    

Masih mau baca ALGARICK?

JANGAN LUPA FOLLOW!

HAPPY READING🤍

Seperti biasa Bella akan melakukan pemulihan setelah kejadian yang menimpa dirinya. Satu minggu lebih Bella mendekam di apartemen kekasihnya. Tidak keluar sama sekali, bahkan hanya untuk menghirup udara segar pun Al tidak mengizinkan gadis itu.

Ini adalah hari senin, di mana Bella akan melakukan aktivitasnya seperti biasa, yaitu sekolah. Serasa satu tahun ia tidak menginjakkan kakinya ke sekolah, Bella juga merindukan sahabatnya, siapa lagi jika bukan Zeline. Gadis itu terus merengek memohon kepada Al untuk dipertemukan dengan Bella. Namun, dengan keras Al menolak, lelaki itu mengatakan jika Bella tidak boleh bertemu dengan siapapun kecuali dirinya.

Merengek kepada Kenneth pun tidak ada gunanya, kekasihnya itu hanya diam tanpa berniat ingin ikut campur atau ikut membujuk sahabatnya yang egois itu.

Kakinya sudah bisa berjalan seperti semula, hanya saja bekas lukanya belum hilang dan untungnya Bella bisa menutupi luka sialan itu dengan kaos kaki yang panjangnya hingga batas lutut.

Al sendiri masih tertidur, lelaki itu seperti biasa akan pulang larut meninggalkan Bella seorang diri di rumah. Bella saja yang tidak tahu, tanpa sepengetahuan gadis itu, Al memerintahkan orang-orang yang sudah terlatih untuk menjaga di depan pintu apartemen, dan sebagian hanya berjaga-jaga di luar.

Tidak masalah, lagi pula Bella malas untuk meladeni Al yang semakin hari semakin over kepadanya. Langkah kecil Bella berjalan ke arah dapur apartemen yang luasnya melebihi kamar dirinya.

Kosong. Bella tidak menemukan bahan masakan apapun seperti dirinya waktu pertama kali menginjakkan ke apartemen ini. Terdengar helaan napas yang keluar dari mulut gadis itu, Bella kembali menutup pintu pendingin itu dan berjalan ke rak lain.

Hanya menemukan beberapa bungkus mie instan dan satu botol saus pedas, Al memakan makanan seperti itu?

Tak menunggu lama lagi, Bella membuka rak yang tingginya melebihi tinggi tubuhnya. Lalu mengambil satu bungkus mie instan. Sudah lama ia tidak memakan mie instan biasanya Bella hampir tiap hari mengkonsumsi makanan itu.

Masih banyak waktu untuk Bella bersantai, jika kekasihnya itu tidak bangun, tidak masalah, Bella akan berangkat sendiri naik bus.

Dengan anteng Bella menikmati mie instan yang tadi ia masak. Tidak peduli jika ini masih pagi buta sekalipun, Bella sangat lapar. Suapan kelima, sendok yang hampir menyapa mulutnya seketika melayang dan jatuh di atas lantai.

"Kenapa di jatohin?" Tanya Bella sembari menatap nanar sendok dan mie yang tergeletak di lantai.

"Siapa yang nyuruh lo makan itu?" Al balik bertanya.

"Emang kenapa? Gak boleh?"

"Bahaya, bodoh!"

"Al," Bella tak suka mendengar kata-kata kasar yang keluar dari bibir Al.

•••

Setelah perihal memarahinya hanya karena memakan mie instan di pagi hari, Bella enggan untuk membalas ucapan atau menatap wajah kekasihnya. Tidak bisakah lelaki itu bersikap lembut sehari saja.

Gadis itu berjalan memasuki kelasnya dengan langkah gontai. Seharusnya moodnya bagus karena hari ini Bella kembali menginjakkan kakinya di sekolah. Karena kekasihnya Bella menjadi seperti ini.

ALGARICK [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang