EYO? ALGARICK UP SENENG GAK? KOMEN DONG BIAR AKU JUGA SENENG HIHI
SEPERTI BIASA AKU TUNGGU 1K VOTE!
PART INI MENURUT AKU SERU, TAPI GAK TAU BAGIA KALIAN HEHE
JANGAN LUPA FOLLOW IGKU YA!!! GAK WAJIB TAPI HARUS!!!
HAPPY READING
"Gue harus pergi, jangan cari gue selama gue gak ada."
"Satu lagi, jangan pernah hubungin gue kalo bukan gue yang hubungin, lo."
Ucapan yang keluar dari mulut lelaki itu sejak satu hari yang lalu. Ucapan-ucapan itu selalu terngiang dibenaknya. Bella tidak mengerti apa yang terjadi kepada Al-nya sehingga lelaki itu pergi tanpa memberikannya penjelasan apapun selain kata-kata itu.
Yang membuat Bella merasa dibuang begitu saja, Al tidak membiarkannya untuk tinggal di apartemen lelaki itu. Justru, Al menyuruhnya untuk kembali tinggal di rumahnya. Aneh bukan? Tidak, bukannya Bella ingin tinggal ditempat mewah itu, hanya saja Bella merasa aneh, bukankah lelaki itu yang ngotot tidak memperbolehkannya tinggal di rumah? Tetapi sekarang? Ah sudahlah...
Sakit memang, tapi Bella tidak boleh egois. Statusnya masih orang lain, Al bukan suaminya. Bella tidak berhak melarang atau bahkan menanyakan jelas apa yang terjadi.
"Bell." Lamunan gadis itu terbuyar kala mendapati tepukan di bahunya.
"Lo belum makan 'kan? Ayo makan," ajak Zeline.
"Aku gak laper, Je, kamu duluan aja," ujar Bella seraya tersenyum tipis.
Mendengar itu Zeline berdecak kesal, "Gak laper, gak laper, orang dari kemaren lo gak makan apa-apa."
"Serius, Je."
"Je, hari ini kamu udah ketemu Kenneh?" Tanya Bella sambil beranjak dari kursi.
"Tadi pagi, kenapa emang?" Zeline balik bertanya.
"Aku mau ketemu sama dia, aku ada perlu sama dia," jawab Bella. Bella memang tidak menceritakan perihal Al pergi tanpa kabar. Bella hanya mengatakan bahwa Al sedang sibuk mengurus perusahaan ibunya, Resi.
"Yaudah sekalian aja sekarang, kita ke kantin," usul Zeline.
Bella pun akhirnya menganggukkan kepalanya. Jika saja hatinya tidak diselimuti rasa penasaran, Bella malas keluar dari kelas. Mood-nya benar-benar buruk dari kemarin. Mau marah pun Bella tidak bisa, karena sebelum Al pergi, lelaki itu memberikan ciuman di bibirnya sebagai tanda perpisahan. Itu yang membuat Bella yakin jika Al tidak membuangnya.
"Bell..." Gadis itu berbisik ditelinga Bella.
"Kenapa?" Tanya Bella.
"Lo gak nyadar? Semua orang disini hampir ngeliatin, lo," ujar Zeline.
Detik itu juga Bella menggerakkan bola matanya. Ternyata benar, banyak pasang mata yang menatap dirinya. Mulai dari yang menatapnya iba, sinis, dan bahkan ada yang terang-terangan membicarakannya.
"Enak gak sih cuma dijadiin mainan?"
"Sakit gak sih ditinggal sama orang ganteng?"
"Emang dasarnya cuma cewek miskin, cuma modal cantik doang, maklum lah kalo dijadiin mainan."
"Secara 'kan Al ganteng, siapa sih yang bakal nolak pesonanya?"
"Kasian banget ditinggal tunangan, haha."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGARICK [SUDAH TERBIT]
Teen FictionMengandung kata-kata kasar dan adegan kekerasan. part masih lengkap! Algarick Leonard siapa yang tidak mengenal pria tampan nan kejam yang menjabat sebagai ketua ARGASA yang sangat disegani di seluruh penjuru kota. Hidupnya yang penuh dengan kebeba...