ALGARICK'42

75K 7.5K 1.7K
                                    

YANG NUNGGU ALGARICK UP?

YANG GAK SABAR PELUK NOVEL ALGARICK MANA NIH?🔥

KALIAN BISA CEK DI INSTAGRAMNYA @penerbit.asa sama @novel.young. JANGAN LUPA PANTENGIN TERUS YAAAA!!!!

KALIAN TENANG AJA AKU BAKAL TETEP TAMATIN DALAM VERSI WP, KALO MAU YANG LEBIH SERU DI VERSI NOVEL TENTUNYA HIHI. AKU JUGA BAKALAN NAMBAHIN BEBERAPA PART DISANA.

JANGAN LUPA NABUNG YA BIAR BISA PELUK ALGARICK VERSI NOVEL❤

SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU SAMA AKUN INSTAGRAMKU @deehl.9

HAPPY READING:)


"Aku gak mau, bekas rokok, bau!"

Sialan!

Ingin rasanya Al mengumpat keras dihadapan gadisnya, namun lelaki itu urungkan. Bulu mata lentiknya mengerjap sekali dengan satu kali tarikan tubuh Bella membentur tubuhnya, menyambar bibir gadis itu tanpa aba-aba lalu mengambil posisi duduk hingga Bella kini berada di pangkuannya.

"Bau, hm?" Tanya Al setelah mengecup bibir Bella.

Jika Bella mengangguk, artinya ia berbohong, karena mulut lelaki itu sama sekali tidak bau rokok. Seperti biasa aroma mint yang selalu membuat Bella lupa dengan segalanya.

Karena bingung harus mengangguk atau menggeleng, akhirnya Bella memilih diam, sampai lelaki itu mengambil sesuatu di saku celananya.

"Kamu punya iket rambut warna pink?" Tanya Bella menahan tawa.

Jpret

Ikatan rambut berhasil Al jadikan katapel untuk menyentil kening gadisnya membuat sang empu meringis.

"Sakit, Al!" Kesal Bella.

"Lupa ini punya siapa?" Tanya Al, Bella menggeleng tanda gadis itu tidak ingat dengan ikatan rambut berwarna pink itu.

"Aku gak pernah tinggalin iket rambut di apartemen kamu," ujar Bella.

"Lupain," gumam Al. Kedua tangannya bergerak membenarkan rambut indah Bella.

Pretty!

Satu kata yang Al ucapkan dalam hati setelah berhasil mengikat rambut Bella menjadi satu. Dengan ini Al bisa melihat sepuasnya leher jenjang putih gadisnya.

"Al," lelaki itu menjawab dengan gumaman tidak jelas karena tangan dan tatapannya fokus pada leher putih Bella.

"Kakek kamu masih ada disini?" Tanya Bella membuat Al berhenti dari kegiatannya.

Jemari besar Al beralih mengusap lembut pipi Bella, "Mau dia disini atau nggak kamu gak perlu takut," ucap Al lembut.

"Karena aku gak akan biarin siapapun buat sentuh kamu, sekarang paham kenapa aku maksa buat kamu pulang, hm?" Bella mengangguk pelan tapi gadis itu masih bingung untuk menjawab apa.

"Al."

"Apa sayang, hm?"

Gadis itu tersenyum malu, agar Al tidak curiga dengan pipinya yang memerah seperti tomat, Bella membenturkan wajahnya ke dada bidang lelaki itu, hanya dengan sahutan seperti itu entah kenapa Bella merasakan ada sesuatu yang menggelitik perutnya.

ALGARICK [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang