ALGARICK'22

105K 8K 721
                                    


MASIH NUNGGU ALGARICK UP??????

SPAM KOMEN YUK!!!!

THANKS 800 VOTE.

AKU NAIKIN YAA, 850 VOTE KALO TEMBUS DALAM WAKTU 24 JAM KASIH TAU AKU BIAR AKU LANGSUNG UP.

FOLLOW SEBELUM BACA!!

@dedehlmah. Jangan lupa follow ig aku yaa




Happy reading

"Kau membela seorang gadis yang tidak jelas asal-usulnya?!" Gertak seseorang. Tangannya terasa sangat gatal untuk menampar bolak-balik seorang wanita dihadapannya.

"Aku tidak sebodoh kamu, Chandra," Resi maju beberapa langkah.

"Aku yang seharusnya bicara seperti itu kepadamu, kau membela wanita sialan itu yang jelas-jelas hanya ingin mengambil harta kau?"

"Dia tidak seperti itu!"

"Gadis yang aku sayangi pun tidak seperti itu," ucap Resi membalikan.

"Kau hanya kenal beberapa bulan saja! Bisa saja dia--"

"Apa? Mengambil hartaku? Mengambil harta anakku?" Potong Resi seraya menatap kedua mata Chandra yang nampak memerah.

Awalnya Resi terkejut kala keluar dari ruangan Bella ia dihadapkan langsung dengan Chandra, laki-laki yang masih menyandang status sebagai suaminya. Sudah lama sekali Resi tidak melihat Chandra semenjak dirinya dinyatakan koma, dan Resi menanyakan kepada orang yang setia menjaganya, apakah pernah Chandra datang untuk menjenguknya? Mereka menggeleng, Resi hanya bisa tersenyum kecut. Semenjak mengenal Via---tidak-tidak sebelumnya pun Chandra sudah seperti itu, berangkat pagi pulang pagi dan itu alasannya lembur bekerja. Karena Resi tidak mudah percaya wanita itu menanyakan kepada sekertaris Chandra, apa benar suaminya terus bekerja lembur sampai pagi lagi?

Jawabannya tentu tidak, sekertaris Chandra mengatakan yang sejujurnya kepada Resi, dia mengatakan jika Chandra selalu pulang tepat pukul delapan malam, tetapi bukan ke rumah melainkan club mencari wanita-wanita untuk ditiduri, itu setiap hari setelah lima bulan Chandra menikah dengan Resi dan Resi tengah berbadan dua waktu itu.

"Lihat saja, jika terjadi apa-apa dengan Vallen, maka aku akan membuat gadis sialan itu menderita," desis Chandra pelan.

"Kau lupa? Jika dibandingkan denganmu kau tidak ada apa-apanya. Anakku lebih cerdas daripada kau," ucap Resi diiringi dengan tersenyum miring.

"Urus wanita ini, kalau perlu bawa ke rumah sakit lain, aku muak melihatnya," titah Resi bertepatan dengan berjalan keluar dari ruangan Vallen.

•••

Hari ketiga Bella terbangun dari tidur lamanya, gadis itu kini tengah memejamkan kedua matanya tetapi tidak tertidur, hatinya gelisah karena Al pergi sejak satu jam yang lalu. Lelaki itu mengatakan jika ingin pergi keluar sebentar tetapi tidak menjelaskan tujuannya. Tentu saja Bella khawatir, bagaimana jika Al pergi menemui perempuan lain?

Mata Bella terbuka lebar kala mendengar suara pintu terbuka, ia tersenyum lebar setelah tahu siapa yang membuka pintu itu.

"Al--awh... Awh..." Bella lupa jika perutnya masih belum pulih.

ALGARICK [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang